Alumni ITB Wanti-wanti Tingginya Impor Bahan Kimia RI Capai 90 Persen

Ilustrasi Pabrik Kimia
Sumber :
  • uic.co.id

VIVA – Sebanyak 740 alumnus teknik kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) kompak mengampanyekan program industri kimia hijau atau ramah lingkungan untuk pembangunan dan lingkungan. Program itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan 80 tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia (PTTKI).

Tips Ajarkan Anak Peduli pada Lingkungan, Bisa Sambil Kenalkan Keberagaman Habitat Dunia

Ketua panitia peringatan 80 tahun PTTKI, Tirto Prakoso, menjelaskan bahwa kampanye itu disampaikan dengan cara olahraga Cheers (chemical engineering) Run and Ride pada 5 Juni sampai 4 Juli 2021.

"Untuk lari diikuti 437 peserta, sepeda 303 peserta. Ini sesuai dengan perayaan 80 tahun yang temanya PTTKI sebagai ujung tombak pengembangan industri kimia yang berkelanjutan," ujar Tirto dalam keterangan persnya, Senin, 7 Juni 2021.

PNBP Rawan Dijadikan Bancakan, Pakar IPB Desak Pemerintah Cabut Peraturan Menteri Lingkungan

Kampanye itu dinilai perlu untuk menyadarkan para pelaku industri yang berkaitan dengan kimia agar bertanggung jawab menerapkan industri yang tidak mencemari. Dia berharap makin banyak industri kimia menganut asas berkelanjutan, tak merusak lingkungan, hemat energi, dan menjadi industri yang hijau.

"Kita punya nilai tambah, yakni mampu membuat produk pengganti impor, industri dari hulu ke hilir, dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan agar lebih mandiri," ujarnya.

Bea Cukai: Operasi Thunder dan Demeter 2024 untuk Lindungi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Mereka telah menyusun tiga program, yakni teknik kimia untuk bangsa, teknik kimia untuk program studi, dan teknik kimia untuk alumni teknik kimia ITB. Melalui program teknik kimia untuk bangsa, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi industri yang sudah menerapkan industri kimia hijau dan berkelanjutan. 

"Kami akan menilai industri mana yang sudah ke arah industri berkelanjutan—industri hijau. Kami juga akan membahas cara mengurangi impor bahan kimia yang sangat besar. Karena sekarang 90 persen lebih bahan kimia yang digunakan itu masih impor," katanya.

Melalui cara ini, dia berharap makin banyak hasil penelitian, terutama industri kimia hijau dan berkelanjutan yang digunakan industri. "Menjadikan hasil penelitian di teknik kimia ITB menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat untuk masyarakat, dan juga pada akhirnya bisa menunjang inovasi-inovasi lainnya," katanya.

Ketua panitia Cheers Run and Ride, Susan, menambahkan, meski bersifat hiburan dan bertujuan sosialisasi industri kimia hijau dan berkelanjutan, kegiatan itu merupakan ajang kompetisi bagi para pencinta olahraga. Cheers Run and Ride bagian dari program teknik kimia untuk alumni teknik kimia ITB. 

Kompetisi virtual terbagi ke dalam dua kategori, yakni yang paling cepat menempuh jarak 40 km (lari) dan 80 km (sepeda), serta yang paling jauh jaraknya selama periode 5 Juni-4 Juli. Setiap peserta dibagi ke dalam tiga kategori usia, yakni 15-35, 36-55, dan 56-77. 

Masing-masing peserta bisa mengikuti kompetisi secara terpisah sehingga tidak harus dalam satu arena yang sama, terlebih mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi COVID-19. "Jadi masing-masing peserta akan menggunakan aplikasi. Jadi di situ tercatat semua aktivitas lari atau sepeda. Jadi tidak perlu khawatir, jarak dan waktunya tercatat akurat," katanya.

Ilustrasi rokok ilegal

Inisiatif Pengelolaan Sampah Puntung Rokok yang Menginspirasi

Meski ukurannya kecil, dampak sampah puntung rokok terhadap lingkungan sangat besar.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024