Bangkitkan Ekonomi Pariwisata, Munas Kadin Diharapkan Tetap di Bali

Pelaku usaha di Bali
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pembatalan perhelatan Munas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ke VIII di Bali menuai sorotan. Padahal, Pemprov Bali sudah menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah untuk menggelar hajatan besar seperti munas Kadin.

Industri Serap 43% Kebutuhan Listrik, Kadin Dorong Kemitraan Swasta dalam RUKN 2024-2060

Kepala Dinas Pemprov Bali, Putu Astawa, menjamin semua fasilitas pariwisata di Bali siap mulai dari hotel, restoran, tempat wisata dan transportasi beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. 

Ia menyampaikan semua fasilitas itu punya sertifikat CHSE yang artinya diakui memberikan jaminan kepada wisatawan soal pelaksanaan kebersihan hingga kesehatan.

Kadin dan Kemenaker Bakal Bentuk Task Force Bahas UU Ketenagakerjaan Baru

Putu pun sedih lantaran Munas Kadin yang seharusnya digelar di Kawasan Nusa Dua, Bali, 2-4 Juni 2021 batal digelar karena alasan pandemi COVID-19. 

"Di saat pandemi ini, saya menjamin Bali paling siap menggelar acara bersifat nasional, dengan jumlah tamu ribuan seperti Munas Kadin," kata Putu, dalam keterangan resminya dikutip pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Dia menjelaskan Munas Kadin VIII ditaksir bisa dihadiri 4.000 orang. Dengan demikian jadi sebuah harapan bagi masyarakat Bali. 

Menurut dia, hal ini nanti jadi percontohan bahwa  Bali kembali bisa menggelar acara berskala nasional yang juga berpotensi dikunjungi wisatawan. 

"Kami berharap Munas Kadin tetap di Bali. Kami akan menjaga dan melaksanakannya dengan baik. Sebab sukses munas, adalah pintu untuk bangkitnya kembali perekonomian masyarakat Bali," ujar Putu.

Pembatalan Bali sebagai tuan rumah Kadin VIII dengan alasan COVID-19 jadi  tanda tanya. Hal ini merujuk Pulau Dewata justru rendah penyebaran COVID-19.

Terkait itu, Gubenur Bali, I Wayan Koster menyampaikan pandemi selama 15 tahun membuat perekonomian Bali terpuruk jatuh hingga minus 9,85 persen. Padahal, sebelum pandemi, ekonomi Bali sehat dengan mencapai pertumbuhan 5,94 persen sehingga penyumbang 40 persen devisa pariwisata nasional. 

Meski pandemi, Pemprov Bali berupaya keras membangkitkan ekonomi pariwisata daerah tersebut.

"Kami berusaha mengatasi sebisa mungkin. Semua usaha kami lakukan, dan semua unsur baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat berkerjasama agar Bali kembali dikunjungi orang," kata I Wayan Koster.  
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya