Erick Thohir: Garuda dan Citilink Bakal Fokus di Rute Domestik

Garuda Indonesia/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Muhammad Iqbal

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan bahwa ke depannya bisnis maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink akan difokuskan pada rute-rute domestik.

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

Dia menjelaskan, hal itu karena adanya potensi pasar domestik yang masih begitu besar, jika dibandingkan dengan pasar dari penerbangan internasional yang terdampak signifikan akibat pandemi COVID-19.

"Sebelum COVID-19, 78 persen turis adalah turis lokal, Rp1.400 Triliun. Turis asing hanya 22 persen atau sekitar 300 triliun," kata Erick di kantornya, kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 2 Juni 2021.

Media Korea Soroti Kritik Erick Thohir ke Shin Tae-yong

Erick menambahkan, kalau ingin berbisnis, jelas rute penerbangan domestik adalah pasar yang sangat menguntungkan. "Bukan yang ini (rute internasional) marketnya," ujarnya.

Apalagi, pilihan memfokuskan diri pada rute domestik itu sangat didukung dengan kondisi geografis Indonesia yang berbentuk negara kepulauan. 

Merger KAI dan INKA Ditargetkan Tahun Depan, Erick Thohir Beberkan Keuntungannya

"Karena itu, dari hasil laporan yang saya dapatkan, bahwa kita tetap mempertahankan 1.300 pilot, kabin, dan lain-lain, serta 2.300 pegawai," kata Erick.

Dia mengatakan, keunggulan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan ini patut disyukuri. Sebab, nyatanya rute domestik yang memiliki banyak potensi bisnis ini, merupakan salah satu hal yang masih bisa dieksplor lagi.

Hal ini tentunya tak sebanding dengan kondisi geografis sejumlah negara lain, seperti misalnya Singapura, Qatar, atau bahkan Uni Emirat Arab (UEA).

"Kita beda dengan Singapura, Qatar, UEA, yang negaranya cuma segitu, mau terbang ke mana? Kalau kita negaranya dari ujung ke ujung saja (jarak tempuhnya) enam jam," ujarnya.

Namun, Erick menegaskan bahwa model bisnis Garuda Indonesia pun harus diperbaiki, guna menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 ini.

Karenanya, lanjut Erick, harus dicari cara agar bagaimana Garuda Indonesia bisa sustainable, dengan cara mengoptimalkan dan memaksimalkan potensi pasar domestik yang ada di Tanah Air.

"Jadi kita punya potensi, cuma kita harus perbaiki apa yang selalu saya sampaikan, yakni bisnis model pasca pandemi COVID-19," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya