Ekonomi Negara Besar Mulai Pulih, Rupiah Terus Perkasa

Rupiah Menguat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan pada perdagangan pagi ini, Selasa, 2 Juni 2021. Rupiah ditransaksikan di level bawah Rp14.300 per dolar AS.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah ditransaksikan di kisaran Rp14.266 per dolar AS. Nilai tersebut menguat 0,10 persen dari penutupan perdagangan awal pekan ini Rp14.280.

Sementara itu, data terakhir kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.292 per dolar AS dari hari sebelumnya di level Rp14.310.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, penguatan yang terus terjadi terhadap rupiah sepanjang hari ini lebih disebabkan tren pelemahan dolar terhadap mata uang lainnya.

"Rupiah menguat sepanjang bulan Mei sejalan dengan pergerakan USD yang cenderung terdepresiasi," kata dia dikutip dari daily economic and market review hari ini.

Rupiah Loyo ke Level Rp 15.777 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Rupiah pada perdagangan di akhir Mei 2021 saja dikatakannya telah mampu ditutup menguat tipis di level Rp14.280 per dolar AS dan bergerak di kisaran Rp14.280 dan Rp14.309 per dolar AS.

Selama Mei 2021, dia menjelaskan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS telah menguat sebanyak 1,1 persen dibandingkan dengan penutupan pada April 2021 lalu.

Tren penguatan Rupiah terhadap dolar AS ini menurutnya seiring membaiknya sentimen risiko pasar global dan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di negara-negara besar seperti AS dan China.

"Secara teknikal, pada perdagangan hari ini kami memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.899 - 5.972 dan Rupiah terhadap USD diprediksi berada pada interval IDR14.260 – 14.325," jelasnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024