Kepala BKN Buka-bukaan Soal Sebut Ada 97 Ribu PNS Fiktif Terima Gaji

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

VIVA – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengklarifikasi pemberitaan terkait diduga adanya data 97 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) misterius. Mereka menerima gaji dan pensiun namun orangnya fiktif alias tidak sesuai.

Prabowo Umumkan THR Lengkap Gapok dan Tukin 100 Persen Cair 17 Maret, ASN Full Senyum

"Itu berita lama tahun 2015 ketika diadakan Pendataan Ulang PNS (PUPNS). Sudah selesai di tahun 2016," kata Bima saat dihubungi VIVA, Selasa 25 Mei 2021.

Bima menegaskan, saat ini database BKN sudah bersih dari kekeliruan semacam itu. Sehingga, hal tersebut sudah bisa diantisipasi.

Pemerintah Anggarkan Rp 49,9 Triliun untuk THR ASN, TNI/Polri, hingga Pensiunan

"Sudah selesai semua di 2016. Database BKN sekarang sudah bersih," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa negara telah mengeluarkan anggaran untuk 97 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ternyata fiktif. Di mana datanya ada dan gajinya pun dibayar namun sebenarnya orangnya tidak pernah ada.

Gubernur Pramono Pastikan Ada Sanksi Bagi ASN Pemprov Jakarta yang Mudik Pakai Mobil Dinas

Hal itu pun diungkapkan oleh Bima dalam Kick-off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri ASN dan PTT non ASN yang disiarkan via Youtube, Senin 24 Mei 2021 kemarin.

Dia menjelaskan, sejak Indonesia merdeka, Pemerintah baru dua kali melakukan pembaharuan data aparatur sipil negara (ASN). Pertama kali data diperbaharui adalah 2002, meskipun saat itu prosesnya masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat besar.

"Proses yang mahal dan lama itu tidak menghasilkan data yang sempurna. Masih banyak yang perlu dimutakhirkan, dilengkapi. Bahkan masih banyak juga data-data yang palsu," kata Bima.

Dari tahun 2002 tersebut, pemutakhiran data kembali dilakukan pada 2014. Bedanya, kali ini tidak manual lagi dan sudah secara elektronik. Juga, yang memutakhirkan bukan lagi dari badan kepegawaian atau biro kepegawaian setempat, tetapi oleh PNS itu sendiri.

Dari sinilah kata Bima Haria, ditemukan ada data-data fiktif PNS. Jumlahnya sangat banyak, yakni 97 ribu data PNS yang fiktif.

"Hasilnya apa, hasilnya ternyata hampir 100 ribu tepatnya 97 ribu data itu misterius. Dibayarkan gajinya, bayarkan juga pensiun tapi tidak ada orangnya," jelasnya.

Walau saat itu pemutakhiran data masih belum semua, tetapi lambat laun banyak yang mengajukan pemutakhiran. Kini, lanjut Bima Haria, pemutakhiran kembali dilakukan. Tapi dilakukan secara berkala, setiap waktu dilakukan oleh masing-masing PNS tersebut. Bukan lagi oleh badan kepegawaian di tempat mereka mengabdi.

"Kemutakhiran data itu menjadi kewajiban ASN tersebut," katanya.

Presiden Prabowo Resmi Meluncurkan Mekanisme Baru Tunjangan Guru ASN Daerah

Prabowo: Banyak yang Mau jadi ASN, Tau-Tau Bekerja Tak Maksimal

Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti banyaknya keinginan masyarakat Indonesia untuk bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN).

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025