Realisasi Neraca Perdagangan Bakal Jadi Obat Kuat Rupiah Hari Ini
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan masih terus berfluktuasi pada perdagangan Kamis, 20 Mei 2021. Rupiah masih terus bertahan di kisaran level Rp14.300 per dolar AS hingga saat ini.
Pada pembukaan perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah telah ditransaksikan di kisaran level Rp14.370 per dolar AS. Nilai ini bergerak melemah hingga 0,56 persen dari penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.290 per dolar AS.
Adapun data terakhir kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia pada pukul 15.15 WIB kemarin telah menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.313 dari hari sebelumnya Rp14.300.
Baca juga: Erik Thohir Tegaskan Pemerintah Tak Cari Untung dari Pengadaan Vaksin
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menjelaskan, rupiah masih terus berpotensi melemah sepanjang hari ini terhadap dolar AS. akibat antisipasi pelaku pasar uang terhadap isi notulen rapat Bank Sentral AS yang dirilis dini hari tadi.
"Notulen menyebutkan pernyataan beberapa anggota dewan gubernur yang membuka peluang diskusi pengetatan moneter di AS karena ekonomi mulai pulih," kata Ariston.
Dia melanjutkan, imbal hasil atau yield obligasi AS tenor 10 tahun terlihat menguat ke kisaran 1,69 persen, setelah notulen dirilis setelah sebelumnya di kisaran 1,63 persen. Ini menurutnya memicu penguatan dolar AS.
"Kenaikan yield ini bisa memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," tutur Ariston.
Di sisi lain, Ariston menyatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk April 2021 hari ini. Analis masih memperkirakan terjadinya surplus sebesar US$1 miliar.
"Surplus mungkin bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah. Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp14.330, dengan potensi support di Rp14.270," ujarnya.