Airlangga: Mobilitas Warga Meningkat Pesat saat Libur Lebaran
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa mobilitas masyarakat meningkat pesat pada saat libur Lebaran atau Idul Fiitri 2021. Kenaikan terjadi di beberapa wilayah utama termasuk wilayah aglomerasi dan pariwisata.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menyatakan, mobilitas masyarakat tertinggi terpantau di wilayah seperti Maluku Utara yang hampir naik 100 persen, Sulawesi Barat 74 persen dan Gorontalo 72 persen.
"Mobilitas meningkat, terutama di wilayah aglomerasi dan tentu kita lihat beberapa mobilitas tinggi yaitu di Maluku Utara, Sulawesi Barat dan Gorontalo. Mobilitas masih rendah antara lain tentu di wilayah Bali," kata dia secara virtual, Senin, 17 Mei 2021.
Baca juga: Jokowi Minta TWK Tak Jadi Dasar Berhentikan 75 Pegawai KPK
Adapun untuk wilayah pariwisata dikatakannya juga turut mengalami kenaikan mobilitas. Di antaranya, di beberapa wilayah yang masih masuk ke dalam zona oranye seperti DKI Jakarta, Subang serta Pangandaran.
"Terjadi kenaikan signifikan di wilayah oranye di beberapa kota seminggu sebelum lebaran dan empat hari weekend saat Lebaran yang kenaikan 38 persen sampai 100 persen terutama di Jakarta, Subang dan Pangandaran," ucap dia.
Pergerakan selama libur lebaran ini menurutnya juga tergambar dari adanya laporan peningkatan peredaran uang Bank Indonesia yang mencapai Rp154,5 triliun atau meningkat hingga 41,5 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.
"Dilaporkan BI peredaran uang BI sebesar Rp154,5 triliun atau meningkat dari tahun lalu 41,5 persen dan khusus Jabodetabek BI mencatat penarikan dana tunai naik 61 persen atau Rp34,8 triliun dan ini lebih tinggi dari nasional," tegasnya.
Kondisi ini, dikatakan Airlangga tidak terlepas dari kebijakan pelarangan mudik Lebaran 2021. Oleh sebab itu, tercipta kenaikan belanja masyarakat di wilayah aglomerasi sehingga menyebabkan pertumbuhan spasial di beberapa sektor.
"Tentu larangan mudik melalui PPKM mendorong adanya belanja di wilayah aglomerasi dan dilihat pertumbuhan spasial, kita lihat sektor pertanian, pengadaan listrik, air, informasi komunikasi, keuangan dan kesehatan sudah positif," ucap Airlangga.
Dia juga menekankan, selama periode larangan tersebut tercatat ada juga 1,5 juta orang yang berhasil keluar DKI Jakarta untuk melakukan mudik Lebaran. Terdiri dari 440 ribu orang ke wilayah Sumatera dan 1,23 juta ke wilayah Jawa.
"Kemarin yang mudik keluar dari Jakarta 1,5 juta dan ke Sumatera 440 ribu dan mudik di Jawa 1,23 juta. Nah inilah yang tentunya dalam dua minggu ke depan kita monitor dan mudah-mudahan tak menimbulkan kenaikan kasus," ungkapnya. (oya)