Laba Bersih BRMS Melesat Jadi US$1,68 Juta di Kuartal I-2021
- Bumi Resources Minerals
VIVA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan laporan kinerja keuangan perusahaan untuk periode kuartal I-2021 yang tercatat positif. Pada periode itu, pendapatan dan laba bersih perusahaan mengalami peningkatan signifikan.
CEO & Direktur Utama BRMS, Suseno Kramadibrata menjelaskan, pendapatan meningkat menjadi sebesar US$1,36 juta. Sedangkan laba bersih melesat menjadi US$1,68 juta atau naik pesat dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$165.057.
"Produksi emas perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi 24 kilogram di kuartal I-2021," kata Suseno dalam keterangan tertulisnya, Selasa 11 Mei 2021.
Baca juga: Kafe Obama, Tempat Brimob dan Kopassus Dikeroyok Ditutup Permanen
Suseno menambahkan, pada kuartal I-2021, BRMS juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar US$2,02 juta. Itu terdiri dari penghapusan utang dan penilaian persediaan. Penghapusan utang merupakan pendapatan yang dicatatkan, karena adanya efisiensi dan penghematan biaya oleh perusahaan yang terjadi karena pelunasan tagihan kepada para kontraktor yang lebih kecil dari estimasi biaya sebelumnya.
Penilaian persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar (Penambangan Tanpa Izin / PETI) sebelumnya.
Suseno menambahkan, terlepas dari peningkatan kinerja keuangan dan produksi tahunan tersebut, BRMS sebenarnya bisa membukukan pencapaian yang lebih baik di kuartal I-2021 ini. Namun, kondisi pandemi global telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China untuk perawatan berkala fasilitas pabrik yang ada saat ini di Poboya, Palu.
"Karenanya pabrik kami terpaksa beroperasi hanya dengan kapasitas sebesar 70 persen di semester I-2021. Namun, beberapa suku cadang yang dibutuhkan tersebut kini telah tiba dan telah terpasang di pabrik terkait. Kami berharap untuk dapat mengoperasikan pabrik yang ada saat ini dengan kapasitas penuh di bulan Mei atau Juni tahun ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Suseno menjelaskan bahwa pihaknya belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan di kuartal I-2021. Di mana, 100 persen dari pendapatan BRMS di kuartal I-2021 berasal dari produksi dan penjualan emas saja.
Pendapatan perusahaan, lanjut dia, sebenarnya bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan. Namun, Suseno mengatakan, pihaknya berharap dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih perusahaan di semester II-2021. Hal itu dilakukan dengan beroperasinya pabrik yang ada dengan kapasitas penuh.
"Lalu diprosesnya bijih emas dengan rata-rata kadar yang lebih tinggi, dan potensi pendapatan dari jasa konsultasi penambangan," kata Suseno.
BRMS juga menargetkan untuk dapat meningkatkan produksi emas secara signifikan di kuartal II-2022, dengan diselesaikannya pabrik kedua BRMS di Poboya, Palu. Kapasitas pengolahannya sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya.
"Kenaikan produksi emas ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba BRMS di tahun depan," ujarnya.