Menhub Perkirakan Arus Balik ke Jakarta H+2 Lebaran 3,6 Juta Pemudik
- VIVAnews/ Sherly (Tangerang)
VIVA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan skema pencegahan penyebaran COVID-19 saat arus balik Idul Fitri 2021. Ini untuk mencegah penumpukan saat arus balik Lebaran.
Budi mengatakan, berdasarkan perkiraan yang telah dikaji kementeriannya, akan sebanyak 22 persen pemudik akan kembali ke tempat asal pada H+2 Lebaran Idul Fitri 2021. Adapun jumlahnya, diperkirakan Budi mencapai 3,6 juta orang.
"Jumlah yang banyak,” kata Budi di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Selasa, 11 Mei 2021.
Untuk mengantisipasi arus balik tersebut, Kemenhub mengusulkan dua rencana kepulangan pemudik. Pertama, yaitu menunda waktu kepulangan orang-orang yang telah mudik dan melakukan tracing secara intensif di beberapa titik lokasi.
Adapun usulan kedua, Budi melanjutkan, Kemenhub mengusulkan untuk memberikan testing secara gratis bagi pemudik dengan perjalanan darat dan tracing dalam waktu singkat bagi pemudik yang menggunakan perjalanan udara.
"Menghimbau masyarakat untuk menunda kepulangan supaya tidak bertemu di satu tempat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan penumpukan," ungkap dia.
Baca juga: BPOM Ungkap 10% Sampel Takjil di Depok-Bogor Berbahan Baku Berbahaya
Adapun tracing yang intensif ini, diusulkannya dilakukan di beberapa tempat yang konsentrasinya besar, misalnya di Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Jakarta, bahkan yang dari Sumatera di Bakauheni.
“Kami mengusulkan kepada menko perekonomian dan menkes untuk memberikan tes COVID-19 gratis bagi mereka yang melakukan perjalanan melalui darat," paparnya.
Selain itu, Menhub mengatakan saat ini sedang dilakukan persiapan kepulangan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia. Kemenhub telah menyiapkan beberapa moda transportasi baik darat maupun laut untuk mengangkut para PMI ke tempat tujuan akhir.
“Perlu satu konsentrasi dari pulangnya PMI dari Malaysia baik di titik Kepulauan Riau, maupun di titik Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara,” ucapnya.
Lebih lanjut, Menhub menegaskan tidak ada penerbangan charter dari luar negeri bagi para tenaga kerja yang akan pulang ke Indonesia selama masa peniadaan mudik. Sehingga, tenaga kerja disarankan menunda perjalanan.