Menko Luhut Pastikan Dukung Dunia Usaha Tekan Emisi Karbon

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Marves.

VIVA – Pemerintah terus mendorong industri batu bara dan minyak dalam negeri untuk mendukung target pengurangan emisi karbon sebesar 29 persen dengan upaya sendiri. Serta, 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Ajak Tanam Mangrove, Miss Eco Internasional Indonesia 2025: Negara Kita Sudah Gawat Polusi!

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengingatkan adanya insentif fiskal dan non fiskal yang akan diberikan Pemerintah terhadap perusahaan yang menggunakan energi bersih.

“Pemerintah terus memberikan dorongan berupa dukungan kebijakan fiskal dan non fiskal, semata-mata demi meningkatkan nilai tambah industri seiring kebijakan transisi energi yang lebih bersih," kata Luhut dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 10 Mei 2021.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Menurutnya, pencapaian target untuk menciptakan energi bersih di Indonesia tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemerintah. Karenanya perlu adanya dukungan dari sektor energi seperti Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA).

Baca juga: Menhub Budi Klaim Masyarakat Respons Baik Larangan Mudik

Bahlil Sebut Subsidi Energi Bakal Disalurkan 2 Skema, Begini Penjelasannya

"Komitmen Paris Agreement melalui ekonomi rendah karbon dan adaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim. Hal ini akan dicapai melalui berbagai sektor seperti kehutanan, pertanian, limbah, energi, transportasi, dan industri,” ungkap dia.

Berbagai kebijakan, inisiatif, program dan stimulus yang dilakukan Pemerintah saat ini diharapkannya dapat mendorong pengurangan emisi karbon dengan cara yang paling efektif dan efisien.

President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia Dian Andyasuri juga menyampaikan komitmen Shell untuk terus berkontribusi dengan mengembangkan portofolio yang kompetitif dan mendorong Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih.

Ini sejalan dengan strategi ‘Powering Progress’ yang dicanangkan Shell secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net-zero emission pada 2050.

“Sebagai perusahaan global yang lahir di Indonesia, kami ingin bertumbuh bersama dengan industri tanah air dan menjadi mitra pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk mendukung Indonesia memasuki transisi energi ini,” kata Dian.

Sementara itu, Ketua Umum APBI-ICMA Pandu Sjahrir menambahkan bahwa industri batu bara memang tengah melakukan kajian dengan pihak ketiga untuk melihat kesempatan dari sisi carbon credit dan carbon trading untuk para pelaku usaha di bisnis industri ini.

"Dalam waktu 2-3 tahun ke depan akan ada transformasi amat besar di industri kita. Di mana, kita akan bersatu padu dengan pemerintahan untuk membuat Indonesia menjadi negara yang bisa mencapai zero carbon emission,” ujar Pandu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya