Luhut: Pembangunan Lumbung Ikan Nasional Dimulai Akhir Tahun Ini
- Kemenko Marves
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran besar untuk pembangunan lumbung ikan nasional yang akan berlokasi di Ambon, Maluku.
Selain menggunakan anggaran yang cukup besar, dia mengungkapkan bahwa proyek ini akan dikerjasamakan dengan beberapa negara sahabat. Untuk itu, dipastikannya, pembangunan lumbung ikan nasional ini akan mulai dibangun pada akhir tahun ini.
"Lumbung ikan nasional yang ada di Ambon kita sedang kerja sama. Dana yang kita siapkan sudah cukup besar, bekerja sama dengan beberapa sahabat dan kita lihat ini akan bisa kita mulai akhir tahun ini," katanya di diskusi virtual ISEI-Kadin, Jumat, 7 Mei 2021.
Baca juga: H-7 Lebaran, Jasa Marga Catat 84 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
Menurut Luhut, jika proyek ini berjalan dengan baik, maka akan tercipta keseimbangan sumber perekonomian Indonesia antara yang di wilayah Barat dan Timur. Wilayah Timur dikatakannya akan menjadi sentra ekonomi kemaritiman.
"Kalau itu berjalan maka sumbangan ekonomi antara di sebelah Timur dan Barat indonesia akan menjadi lebih baik ke depan. Saya percaya ISEI akan bisa memainkan peran juga membantu kami di dalam studi dan dalam juga eksekusi program pemanfaatan laut," tuturnya.
Sebelumnya, usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menuturkan rencana pembangunan lumbung ikan nasional ini sudah disiapkan dengan diawali pembangunan Pelabuhan Ambon atau disebut Ambon New Port.
"Kita tahu bahwa Indonesia bagian timur kaya dengan ikan, dan dalam laporan Menteri KKP banyak sekali hal yang bisa diefektifkan agar fungsi-fungsi penangkapan ikan itu bisa secara masif," kata Budi di kantor Presiden, Jakarta, Senin 29 Maret 2021.
Menurut Budi, potensi itu tentunya menjadikan Maluku sebagai tempat strategis pengolahan dan pengembangan hasil tangkap serta budidaya hasil laut Indonesia dengan luas 200 hektare lahan pelabuhan. Nantinya, kata dia, pelabuhan langsung terhubung dengan kawasan industri
"(Kita mulai) mempersiapkan infrastruktur dasar, setelah itu pemerintah akan melakukan lelang KPBU, kerja sama antara pemerintah dengan swasta yang investasinya kurang lebih Rp5 triliun. Tahap awal untuk Rp1,3 triliun," jelas Budi.
Dia menambahkan, total lahan sedianya seluas 900 hektare. Sementara itu, di bagian swasta, terdapat sisa kawasan seluas 700 hektare akan dibebaskan. Sementara, pembangunan diproyeksi berjalan selama dua tahun sembari membenahi Pelabuhan Yos Sudarso dan Pelabuhan Perikanan Nusantara.