Wapres Harap Badan Wakaf Indonesia Manfaatkan Teknologi Digital

Wapres KH Ma'ruf Amin
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin merespons langkah Badan Wakaf Indonesia atau BWI yang saat ini tengah berupaya menggali potensi besar wakaf dengan membangun ekosistem perwakafan nasional. Menurut Ma'ruf, seiring dengan perkembangan transformasi digital, pembangunan ekosistem perwakafan nasional ini diharapkan turut memanfaatkan teknologi digital.

Nyoblos Pilkada di Surakarta, Gibran: Beda Pilihan Itu Wajar

"Dalam sejumlah kesempatan, saya senantiasa menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan platform digital baik untuk peningkatan kesadaran berwakaf, untuk pengelolaan wakaf maupun pelaporan pemanfaatan wakaf," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan pada acara Webinar Nasional Wakaf Produktif melalui konferensi video, Jumat 7 Mei 2021.

Baca juga: Pemerintah Tegaskan Mudik Lokal di Wilayah Aglomerasi Dilarang

Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan, KPPS Pastikan Tak Ada Perlakuan Khusus

Melalui pemanfaatan teknologi digital tersebut, Wapres meyakini transparansi pengelolaan wakaf dan kredibilitas pengelola wakaf akan semakin meningkat. Dia juga mengapresiasi upaya BWI yang telah mencanangkan program pengembangan perwakafan berbasis data dan transformasi digital dalam pengelolaan wakaf di Indonesia.

"Pemerintah juga berharap strategi Waqf Digital Ecosystem yang dikembangkan BWI akan dapat segera terimplementasi dengan baik," ujarnya. 

Wapres Filipina yang Ancam Bunuh Presidennya Siap Hadapi Pemakzulan

Melalui Waqf Digital Ecosystem ini, Ma'ruf berharap berbagai sistem digital pengelolaan wakaf yang dilaksanakan oleh stakeholder di luar BWI dapat terhubung dan terintegrasi dengan sistem digital yang dimiliki oleh BWI. 

"Dengan demikian diharapkan akan segera terwujud adanya Waqf Super Apps, di mana kita dapat mengaksesnya untuk mendapatkan berbagai informasi tentang wakaf, akses pelayanan online (pendaftaran, pelaporan, pengaduan kasus dan kerja sama), mendapatkan berbagai pilihan platform digital pengumpulan dana (digital fundrising) serta akan mendukung upaya pengembangan model wakaf lainnya ke depan," ujarnya.

Di samping itu, menurut Ma'ruf, upaya mewujudkan ekosistem perwakafan nasional tersebut juga memerlukan komitmen, kerja sama, dan dukungan dari seluruh pihak terkait.

Untuk itu, ia berharap sinergi dan kolaborasi antara BWI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Bank Indonesia (BI), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta berbagai pihak terkait lainnya ke depan dapat terus ditingkatkan. 

"Berbagai upaya pengembangan perwakafan nasional yang dilakukan melalui sinergi dan kerja sama multipihak ini diharapkan dapat semakin meningkatkan peran wakaf sebagai sumber dana sosial syariah yang sangat potensial bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya