Begini Nasib Pegawai 18 SPBU Total Indonesia yang Resmi Ditutup

SPBU Total di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ferial Thalib

VIVA – Sejak akhir 2020 lalu, PT Total Oil Indonesia ternyata telah menutup menutup seluruh unit bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mereka yang ada di Indonesia.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Marketing Manager Total Oil Indonesia, Magda Naibaho menjelaskan, penutupan bisnis SPBU ini merupakan keputusan perusahaan yang ingin melepaskan bisnis retail fuel mereka di Indonesia.

"Ini artinya (penutupan) seluruh 18 SPBU di wilayah Jabotabek dan Bandung," kata Magda saat dihubungi VIVA, Kamis 6 Mei 2021.

Ingin Bebas Bekerja dari Mana Saja? 20 Perusahaan Impian dengan Opsi Kerja Remote di Tahun 2025

Magda menambahkan, keputusan ini selaras dengan strategi Total secara global. Khususnya dalam hal manajemen portofolio perusahaan secara aktif.

Baca juga: Satu Karyawan Kena COVID-19, Perusahaan BUMN Rogoh hingga Rp200 Juta

15 Manfaat Strategis Iklan Online untuk Bisnis, Dijamin Promosi Makin Tepat Sasaran!

Dia juga mengatakan, proses penutupan seluruh SPBU Total di Indonesia sudah dilakukan sejak akhir tahun 2020 lalu. 

"Dan saat ini sudah selesai," ujarnya.

Saat ditanya mengenai bagaimana nasib para pegawai usai penutupan seluruh SPBU Total di Indonesia ini, Magda menegaskan, semua SPBU Total di Indonesia sebelumnya memang dioperasikan melalui sistem Company Owned Dealer Operated (CODO).

"(Terkait soal) karyawan, sebagai informasi, SPBU Total dioperasikan dengan sistem CODO," ujarnya.

Diketahui, sistem operasional CODO atau Company Owned Dealer Operated dalam bisnis SPBU, merupakan jenis SPBU yang pengelolaannya dikerjasamakan antara perusahaan. Dalam hal ini PT Total Oil Indonesia, dengan pihak-pihak tertentu.

Bentuk kerja sama CODO itu sendiri diketahui dapat berupa kerja sama operasional, bahkan pemanfaatan lahan milik perusahaan ataupun individu untuk dibangun SPBU.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya