Stok BBM Jelang Lebaran Aman, BPH Migas : ‎Penjualan Turun 30 Persen

BPH Migas cek ketersediaan BBM di Medan.
Sumber :
  • Putra Nasution/VIVA.

VIVA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) turun ke Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) untuk memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021.

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Komite BPH Migas, M Lobo Balia menjelaskan, pihaknya turun ke Kota Medan dengan meninjau langsung pasokan dan stok BBM berada Fuel Terminal (FT) Medan Group. Yaitu, Terminal BBM yang berada di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan dan SPBU COCO di Jalan Putri Hijau, Kota Medan.

"Kerjaan kita setiap mau Lebaran, mau tahun baru. Salah satu tugas kita memastikan BBM ini, sampai kepada rakyat. Sekarang kebetulan ada larangan mudik, tapi kita standby (stok BBM)," ungkap Lobo kepada wartawan, Rabu, 5 Mei 2021.

Bahlil Pastikan Pasokan BBM dan Listrik Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

Baca juga: Airlangga Yakin Ekonomi RI Kuartal II-2021 Bisa Tumbuh 7,8 Persen

Lobo mengungkapkan, bahwa stok BBM dimiliki Pertamina Sumbagut aman untuk 10 hari ke depan hingga Lebaran nantinya. Selain melihat stok, dia juga melihat infrastruktur untuk pendistribusian BBM kepada masyarakat.

Perluas Akses Properti Komersial, Sinergi Strategis Maksimalkan Ruang Usaha di SPBU Pertamina

"Kami melakukan pengecekan di TBBM untuk stok (BBM) kita lihat aman. Kesimpulan kita di sini mempunyai ketahanan bahan bakar itu, untuk 10 hari ke depan aman di Pertamina Sumbagut. Cukup kan?," kata Lobo.

Begitu juga Lobo mengungkapkan untuk stok gas elpiji juga aman. Karena, konsumsi gas elpiji akan mengalami peningkatan pada bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran.

"BPH Migas untuk memastikan BBM ada dan infrastrukturnya cukup untuk mengantar BBM kepada masyarakat. Kalau itu jalan, negara aman. Pasokan LPG aman juga, sangat kuat itu yang penting. Perhatian untuk lintas timur untuk tetap dijaga," jelas Lobo.

Selain turun ke Kota Medan, Lobo mengatakan, dirinya juga keliling sejumlah daerah di Indonesia. Imbas dari pandemi COVID-19, terjadi penurunan konsumsi atau penjualan BBM di tengah masyarakat mencapai 30 persen.

"Biasanya kita buat, ketahanan bahanan bakar 15 hari. Tapi, kita 10 hari. Kenapa? Karena COVID-19 ini. Turun se-Indonesia (penjualan) 30 persen. Saya kebetulan saya keliling. Dengan stok kita aman dengan kebutuhan segitu (menurun)," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya