Ekonomi Papua hingga Sulawesi Tumbuh Meski RI Minus 0,74 Persen

Aktivitas Ekonomi di Perbatasan Papua-Papua Nugini (Ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I-2021. Meskipun ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih terkontraksi hingga minus 0,74 persen secara tahunan (yoy).

Kadin Tegaskan Kebijakan Pengupahan Harus Berorientasi pada Pertumbuhan Ekonomi

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, secara spasial, perekonomian Indonesia pada periode itu tumbuh di Pulau Sulawesi sebesar 1,2 persen dan Pulau Maluku dan Papua sebesar 8,97 persen yoy. Meskipun kontribusi ekonomi mereka ke Produk Domestik Bruto (PDB) kecil.

Untuk Sulawesi misalnya, kontribusinya terhadap struktur PDB Indonesia hanya sebesar 6,52 persen sedangkan untuk Maluku dan Papua hanya sebesar 2,44 persen sehingga tidak mampu mengerek ekonomi Indonesia tumbuh lebih cepat.

Ekonom Ungkap Kaitan Danantara dan Target Pertumbuhaan Ekonomi 8% Prabowo

"Kalau kita lihat, ada beberapa pulau yang sudah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif sulawesi pertumbuhan ekonominya sudah positif 1,2 persen, Maluku dan Papua positif 8,97 persen," kata dia saat konferensi pers, Rabu, 5 Mei 2021.

Baca juga: Super Air Jet Sudah Kantongi Surat Izin Usaha Angkutan Udara

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Adapun untuk wilayah lain, seperti Pulau Jawa yang kontribusi ekonominya ke PDB Indonesia sebesar 58,7 persen masih mengalami kontraksi hingga minus 0,83 persen. Begitu juga dengan Sumatera yang minus 0,86 persen dengan kontribusi ke PDB 21,54 persen.

Kontraksi ekonomi yang masih paling dalam terjadi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara dengan minus 5,16 persen, meski kontribusi ekonomi dua wilayah ini ke PDB hanya 2,75 persen. Demikian juga Kalimantan yang minus 2,23 persen dengan kontribusi 8,05 persen.

"Jadi dalam triwulan ke satu ini sudah ada 10 provinsi yang mengalami pertumbuhan positif yang lainnya masih kontraksi tapi kontraksinya semakin menipis dengan catatan di Bali masih kontraksi yang cukup dalam," tutur Suhariyanto.

Catatan ini menurut Suhariyanto menjadi bukti nyata bahwa proses pemulihan ekonomi di Indonesia dari dampak COVID-19 akan berbeda-beda antar provinsi. Walaupun secara keseluruhan terus menunjukkan perbaikan ke arah positif.

"Tren pemulihan ekonomi berjalan seperti yang diharapkan. Proses pemulihan ekonomi akan berbeda-beda antara provinsi, antar sektor dan subsektor. Dan dengan memperhatikan perkembangan indikator yang terus membaik sampai dengan April 2021," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya