7 BUMN Bakal Dibubarkan Erick Thohir Tahun Ini
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan, tahun ini ada 7 perusahaan BUMN yang akan dibubarkan. Perusahaan itu dinilai sudah tidak lagi berkontribusi bagi perekonomian nasional.
Erick menambahkan, 7 BUMN itu pun sudah sejak lama mati suri. Kondisinya sudah tidak bisa bertahan dan bersaing di dunia usaha.
"Itu BUMN di bawah PPA (Perusahaan Pengelola Aset) yang dari 2008 mati beroperasi. Kita sebagai pimpinan akan dzolim kalau dibiarkan tidak ada kepastian," kata Erick di kantornya, Jakarta, dikutip Rabu, 5 Mei 2021.
Baca juga: Anindya Bakrie Siap Bawa Kadin Bangkitkan UMKM
Erick menjelaskan, pembubaran BUMN itu bukanlah keputusan yang instan, tapi sudah lama direncanakan. Keputusan itu dinilai sebagai langkah yang tepat, sekaligus memberikan kepastian bagi para pekerja di perusahaan BUMN itu.
Dalam pembubaran ini, Dia menjabarkan, PT PPA akan melakukan kajian atau assesment terlebih dahulu. Sebab selain pembubaran, opsi yang bisa dilakukan juga adalah sinergi dengan BUMN lainnya.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, meski sudah akan dibubarkan, pihaknya akan melakukan penilaian kembali akan kondisi BUMN tersebut. Hal itu dilakukan berdasarkan aset, tenaga kerja dan operasional perusahaan, termasuk penyelesaian kewajiban.
Beberapa BUMN yang akan dibubarkan ungkapnya antara lain PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Glas dan PT Kertas Leces. Terkait dengan PT Merpati Nusantara Airlines, sedang dikaji karena masih memiliki aset berupa fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Surabaya, sekaligus kewajiban yang masih harus diselesaikan.
"Merpati masih perlu ada pengkajian. Ada pinjaman dan kreditur yang harus disiapkan. Salah satu dikaji karena masih ada satu operasi di Jawa Timur," ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, mengenai waktu pembubaran BUMN tersebut, selambat-lambatnya akan dilakukan pada semester II-2021. (Ant)