Pemerintah Pacu Potensi Cuan Bisnis Sarang Burung Walet dan Porang

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVAnews

VIVA – Pemerintah melirik potensi cuan dari bisnis sarang burung walet. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pihaknya tengah mengakselerasi lebih kencang tentang apa pun yang terkait bisnis atau produksi sarang walet di Tanah Air.

Bentuk Komite Gabungan, RI-Malaysia Sepakat Dongkrak Perdagangan dan Investasi

"Terutama dari mempersiapkan katakan lah yang pertama mengasistensi atau melakukan pembinaan teknik pada petani baik porang maupun sarang burung walet," kata Syahrul usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Selasa, 4 Mei 2021.

Baca juga: Anindya Bakrie Dukung Menperin Kembangkan 27 Kawasan Industri

Mentan Puji Inisiatif Kapolri Tanam Jagung 1 Juta Hektar, Dukung Swasembada Pangan

Syahrul mengatakan, hal selanjutnya yang perlu disiapkan secara adalah klaster daerah dan pengelompokan para produsen. Kata Syahrul, Presiden Jokowi ingin semua yang berkaitan dengan usaha kerakyatan tidak dibuat ribet dan memotong rantai birokrasi.

"Bersama-sama dengan Menteri Perdagangan sepenuhnya untuk mencoba melakukan upaya-upaya maksimal. Memberi ruang bagi petani porang dan tentu petani rumah burung walet agar besok kita mendapatkan nilai ekspor yang lebih banyak bagi kepentingan negeri dan kepentingan rakyat," ujarnya.

Mendag Surati Sri Mulyani soal Mahalnya Harga MinyaKita, Minta Relaksasi Pajak

Di kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, potensi bisnis sarang burung walet. Indonesia disebut punya nilai karena merupakan salah satu produsen utama produk itu di dunia.

Pada tahun 2020 saja, Lutfi mengatakan, Indonesia mengekspor 1.316 sarang burung walet dengan nilai 540 juta dolar AS.

"Bahkan kalau tidak salah, hampir 80 persen daripada kapasitas dunia itu disuplai dari Indonesia," kata Lutfi.

Menteri Perdagangan Budi Santoso

Indonesia dan Malaysia Bakal Perkuat Kerja Sama Sektor Sawit

Indonesia dan Malaysia adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia yang mencakup 80 persen dari produksi global.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025