Kisah PLN Pulihkan Listrik di Pulau Sabu Usai Badai Seroja

Petugas PLN sedang perbaiki jaringan listrik di Pulau Sabu, NTT usai Badai.
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – Perjuangan memulihkan listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT) usai badai Seroja sudah hampir tuntas. Dari sekitar 4.000 gardu terdampak dan rusak, kini tersisa kurang dari 10 gardu yang masih padam karena berada di pulau terpencil. 

2 Arahan Gibran saat Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Supervisor Kantor Jaga PLN Sabu Raijua, Oscarlian Ratu (33 tahun) mengatakan, Badai tropis Seroja telah membuat banyak pohon besar tumbang sehingga halangi akses jalan. Di awal tugas, tim inspeksi harus melintasi pepohonan yang tumbang untuk menemukan titik-titik jaringan yang rusak. 

Oscar bersama tim mendapati bahwa jaringan listrik di Raijua juga tidak dapat beroperasi karena rumah pembangkitan mengalami kerusakan, serta beberapa tiang patah dan ambruk sementara perlengkapan dan material perbaikannya tidak ada. 

GMKI Kritik Perubahan Status Cagar Alam Mutis Timau NTT: Berpotensi Ciptakan Konflik Sosial

"Ditambah lagi kendala belum beroperasinya jaringan telekomunikasi di Sabu saat itu sungguh menyulitkan tim teknis untuk berkoordinasi satu sama lain, serta melaporkan kebutuhan peralatan dan material ke Kupang," kata Oscar, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 2 Mei 2021.

Respons Wamen ESDM soal Data 10,6 Juta Penerima Subsidi Listrik Tak Tepat Sasaran

Di sisi lain, kata Oscar, pelabuhan utama Sabu yaitu di Pelabuhan Seba (Sabu Barat) juga mengalami kerusakan di mana salah satu kapal penumpang menabrak jalur sandaran kapal ferry dan karam. Sehingga transportasi laut sebagai transportasi utama Pulau Sabu belum beroperasi sama sekali hingga dua minggu setelah bencana. 

Oscar bersama tim kemudian membuka akses jalan menuju lokasi-lokasi prioritas penyalaan. Berjuang selama tiga hari dengan menggunakan gergaji mesin untuk memotong pohon yang tumbang memalang jalan.

"Ini satu-satunya gergaji mesin kami yang digunakan untuk menembus akses jalan di Pulau ini untuk memperbaiki jaringan listrik. Cukup berat, namun itu adalah tugas kami untuk segera memulihkan listrik disini," ujar Oscar. 

Empat tiang tegangan menengah roboh ke sisi jalan. Setidaknya ada 60 titik tiang 12 meter di penyulang yang ambruk menyebabkan kabel menjuntai tak beraturan dan menghalangi akses jalan warga Sabu Liae. 

Selain itu, kata Oscar, juga terdapat 30 titik tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 11 meter yang patah dan miring, serta 2 gardu yang hancur akibat diterpa badai tropis Seroja. 

Satu-satunya jalan untuk menuntaskan permasalahan kerusakan jaringan dan gardu tersebut adalah dengan mempersiapkan crane dan material perbaikan yang dikirim dari Kota Kupang, menempuh perjalanan minimal 10 jam perjalanan laut ke Sabu Raijua. 

Dengan keterbatasan peralatan dan material, Oscar dan tim berjuang memulihkan listrik di Pulau Sabu. "Prioritas pertama kami adalah menyalakan pangkal-pangkal penyulang khususnya yang mendukung fasilitas umum seperti Kantor Bupati, Rumah Sakit, tower-tower telekomunikasi, dan transaksi perbankan," ujarnya. 

Hingga pada 1 Mei 2021, Oscar dan Tim mendapat bantuan crane tambahan untuk pemulihan listrik Pulau Sabu. Perjuangan Oscar dan tim membuahkan hasil, tercatat hingga kini, PLN Sabu sudah berhasil memulihkan 74 gardu dari total 75 gardu di Pulau Sabu dan sekitar 7.200 pelanggan sudah menikmati listrik kembali. 

Sementara itu, kondisi Kelistrikan di seluruh wilayah NTT hingga Minggu 2 Mei 2021 pukul 12.00 wita sudah mencapai 99,82 persen. PLN sudah berhasil memulihkan 3.995 Gardu dan 635.152 Pelanggan sudah menyala. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya