Kabar soal Krisis Gula Rafinasi di Jawa Timur Ternyata Hoax

Tim Satgas Pangan Jawa Timur melakukan sidak di gudang PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Kabupaten Lamongan pada Rabu, 28 April 2021.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Satuan Tugas Pangan Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, pada Rabu, 28 April 2021, begitu tersebar isu tentang kelangkaan gula rafinasi di Jawa Timur. Di gudang yang disidak, Satgas menemukan stok puluhan ribu kristal putih gula.

7 Jenis Makanan yang Baik untuk Kaum Asam Lambung dan Cara Menyajikannya

Berdasarkan data hasil sidak diketahui bahwa di gudang PT KTM ditemukan stok gula kristal putih (GKP) sebanyak 37.364 ton dengan rincian 15.000 ton milik pedagang atau distributor dan 22.364 ton milik pabrik. Selain itu juga ditemukan data bahwa gudang itu mengeluarkan gula kristal rafinasi (GKR) sebanyak 9.642 ton.

Setiap hari, PT KTM mengeluarkan gula dari gudang antara 700 ton sampai 1.000 ton. Sejak hari Sabtu, 24 April, perusahaan itu tidak berproduksi karena bahan baku raw sugar sudah habis dan diperkirakan akan memulai giling tebu setelah Lebaran atau akhir Mei 2021.

Kejar Target Swasembada Gula, PTPN III Dorong Peran Generasi Muda Genjot Sektor Pertanian

Ketua Satgas Pangan Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan, sidak itu untuk mengecek stok gula kristal rafinasi, menyusul maraknya pemberitaan di media massa bahwa terjadi kelangkaan gula rafinasi di Jawa Timur, bahkan ribuan UKM dikabarkan terancam bangkrut karena kelangkaan itu.

"Temuan puluhan ribu ton gula konsumsi dan gula rafinasi ini sekaligus menepis isu krisis gula rafinasi di Jawa Timur. Stok gula untuk Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman," kata Farman kepada wartawan pada Rabu malam.

Jangan Jadi Korban! Lindungi Rekening Anda dari Modus Penipuan QRIS Palsu

Menurut anggota tim Satgas Pangan Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Suryono, sidak atau pengecekan lapangan rutin dilakukan Satgas Pangan, terutama pada saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari besar lainnya. Tujuannya adalah mencegah terjadinya gejolak harga secara tidak normal atau kurangnya pasokan pangan yang memicu kenaikan harga.

"Dengan adanya temuan itu, maka tim Satgas Pangan akan mendesak pihak KTM untuk segera menjual dan mendistribusikan gula agar tidak terjadi kelangkaan," ujarnya.

Isu gula rafinasi langka bermula dari desakan agar PT KTM diberikan izin impor raw sugar. Desakan itu, antara lain disampaikan oleh Koordinator Forum Asosiasi Pengguna Gula Kristal rafinasi (FAPGKR) Dwiatmoko Setiono. FAPGKR juga melayangkan surat keluhan dan kebutuhan gula untuk PT KTM ke berbagai instansi/lembaga pemerintahan, termasuk ke Menteri Perindustrian.

Dalam surat yang dikirim kepada Menteri Perindustrian pada 15 Maret 2021, Dwiatmoko menulis PT KTM mengalami kesulitan bahan baku dan banyaknya IKM yang terdampak karena selama ini bergantung pada pasokan gula rafinasi dari PT KTM.

Klaim kelangkaan itu dibantah oleh Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim. Ia memastikan tidak ada kelangkaan gula rafinasi di Jawa Timur. Kementerian Perindustrian sudah mengecek, bahkan akan memeriksa unit usaha yang mengaku mengalami kelangkaan pasokan gula.

Kepastian serupa juga diutarakan Ketua NU Said Aqil Siroj. Jika terjadi kelangkaan, apalagi dalam jumlah ribuan unit UKM terancam bangkrut, katanya, dipastikan akan ada laporan ke NU sebagaimana laporan warga Karawang ketika ada rencana impor beras.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya