Tol Laut Angkut Perdana VCO dari Maluku Utara ke Jawa

Kapal tol laut rute Maluku Utara, Sulawesi dan Pulau Jawa untuk mengangkut berbagai kebutuhan sembako.
Sumber :
  • ANTARA/Abdul Fatah

VIVA – Program Tol Laut yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan mengangkut komoditas minyak kelapa murni atau VCO (virgin coconut oil) untuk kali pertama dari Pelabuhan Matui Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, menuju ke Pulau Jawa.

Selain MRT, Bali Bakal Bangun Tol Laut di Awal 2025 untuk Atasi Kemacetan

"Pemuatan minyak kelapa murni (VCO) perdana sekitar 8 ton. Mungkin kalau lancar bisa jadi produk unggulan dari Jailolo Halmahera Barat," kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Jailolo, B Wisnu Sentyaki dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 28 April 2021.

Wisnu mengatakan daerah itu terkenal kaya akan hasil bumi terutama yang berasal dari buah kelapa. Semenjak ada Tol Laut, hasil bumi yang dihasilkan masyarakat setempat kini mampu menjangkau pasar yang lebih luas hingga ke Jawa.

KPK Dalami Dugaan Adanya Permainan Lelang Blok Kaf di Maluku Utara

Ia mengungkapkan beberapa hasil bumi yang menjadi unggulan dari wilayah itu adalah kopra atau kelapa kering. Dan kini untuk kali pertama olahan lain dari kelapa, yakni minyak kelapa murni atau VCO dikirim melalui Tol Laut.

"Kopra selalu jadi muatan paling banyak, namun kami juga selalui sosialisasi agar komoditi lainnya bisa dikirim juga melalui Tol Laut," ujarnya.

Gunung Dukono di Halmahera Utara Kembali Erupsi Semburkan Abu Setinggi 1.200 Meter

Pelabuhan Matui Jailolo resmi menjadi bagian dari trayek Tol Laut pada awal tahun 2020. Sejak saat itu pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan koordinasi guna meningkatkan optimalisasi Tol Laut terutama untuk muatan baliknya.

Pelabuhan ini disinggahi KM Logistik Nusantara 3 dengan rute Surabaya-Makassar-Jailolo-Morotai dan kembali dengan rute Morotai langsung ke Surabaya. Dengan muatan balik terbanyak adalah kopra.

Wisnu mengungkapkan, muatan balik terakhir yang dikirim dari Pelabuhan Jailolo sebanyak 32 kontainer. Optimalisasi muatan balik Tol Laut ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sebab terjadi kenaikan pendapatan dari produk yang mereka kirim ke Pulau Jawa melalui Surabaya.

"KM Logistik Nusantara 3 telah sandar di Pelabuhan Matui Jailolo dan mulai kegiatan muatan bongkar sebanyak 51 kontainer dan muatan balik 32 kontainer," ungkapnya.

Dia menjelaskan cumi merupakan komoditi lokal unggulan lainnya selain kopra. Bahkan cumi segar yang berasal dari Jailolo sudah masuk ke dalam program prioritas Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Barat untuk dikirimkan ke Surabaya melalui Tol Laut.

Selain itu, wilayah tersebut juga mendapat manfaat lain dari Tol Laut yaitu penurunan disparitas harga. Dimana sebelumnya barang-barang yang mereka butuhkan harus dibeli dari luar daerah sekarang sudah dapat dibeli di daerah mereka.

"Bahan bangunan, bahan baku dan lain-lain yang biasanya ambil dari Ternate dengan adanya Tol Laut belanja sudah tidak perlu ke Ternate lagi, cukup disini aja. Jadi lebih efisien dan lebih murah tentunya," ujarnya.

Hal ini juga berlaku untuk sembako dan bahan pokok penting lainnya yang kini dapat dibeli masyarakat dengan harga lebih terjangkau seperti air mineral, minyak goreng, tepung, daging ayam beku, gula dan beras.

"Dan pasti selalu cepat habis dalam waktu singkat sembako dan juga bahan bangunan seperti triplek, seng, besi ini juga cepat habis sudah langsung dibawa ke toko masing-masing," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya