UAS Ajak Patungan Beli Kapal Selam, Segini Harganya
- koarmatim.tnial.mil.id
VIVA – Selain merupakan duka yang mendalam, tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali menjadi sorotan publik. Khususnya terkait kekuatan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia atau Alutsista yang dimiliki saat ini.
Bahkan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengunggah sebuah informasi dari salah satu masjid di Yogyakarta yang mengagas pembelian kapal selam baru. Hal itu menimbulkan pertanyaan, berapakah uang yang harus dikumpulkan untuk bisa membeli kapal selam baru?
Baca juga:Â Bahlil Naik Kelas, Nadiem Dilantik Lagi dan Bos LIPI Jadi Kepala BRIN?
Dikutip VIVA, Rabu 28 April 2021, dari beberapa sumber, menunjukkan harga kapal satu unit kapal selam untuk sekelas KRI Nanggala atau dengan teknologi terbaru bisa mencapai triliunan.
The German Type 212 Class misalnya. Kapal selam bertenaga diesel listrik ini dikembangkan oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft AG (HWD). Kapal selam ini diproduksi oleh untuk angkatan laut Jerman dan Italia.
Pada Februari 2021, Angkatan laut kerajaan Norwegia mengumumkan membeli epat kapal selam tipe 212 ini. Harga yang dibanderol untuk mendapatkan kapal selam ini di kisaran Rp4,8 triliun sampai Rp9,6 triliun.
Kemudian ada juga kapal selam Virginia Class atau SSN-774. Kapal selam bertenaga nuklir ini saat ini dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Perusahaan pembuatnya adalah General Fynamics'sElectric Boat (EB) dan Huntington Ingalls Industries.
Kapal selam perah milik AS ini menggabungkan teknologi siluman, sistem intelejen dan senjata terbaru. Untuk mendapatkan kapal ini uang yang harus dikeluarkan paling murah Rp40 triliun.
Sementara itu untuk kelas Asia, RI sebenarnya sudah terikat kontrak kerja sama pembuatan kapal selam dengan Korea Selatan. Pada 2011, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) dengan Kementerian Pertahanan RI menyepakati pmebuatan 3 kapal selam senilai US$1,1 miliar atau Rp15,7 triliun berdasarkan kurs terkini Rp14.303 per dolar AS.
Tiga kapal selam Kelas Chang Bogo itu, 2 diantaranya dibangun di Korsel dengan kerja sama transfer teknologi. Sementara kapal ketiga dirakit di galangan kapal PT PALÂ di Surabaya.
Salah satunya adalah Kapal selam Alugoro. Yang diketahui merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama kerja sama pembangunan kapal selam antara PT PAL dengan DSME.