Harga Rumah Naik Kuartal I-2021, Tipe Ini Kenaikannya Paling Tinggi

Aktivitas pembangunan perumahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Industri properti awal tahun ini terus semakin bergeliat meski Pandemi COVID-19 masih melanda Indonesia. Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan harga properti khususnya rumah, secara nasional terus menunjukkan peningkatan.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Dikutip dari hasil riset Housing Finance Center (HFC), pada kuartal I-2021 hingga maret kenaikan harga rumah mencapai 5,24 persen secara tahunan (Year-on-year/yoy). Hal itu sejalan dengan peningkatan permintaan hunian di masa pandemi, di tengah tren work from home dan juga belajar dari rumah.

Riset BTN tersebut menunjukkan, kenaikan harga rumah ditopang oleh pertumbuhan signifikan pada hunian tipe 70. Tipe tersebut diketahui paling laris karena sesuai dengan bujet kalangan kelas menengah ke bawah di Indonesia. Termasuk, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, kenaikan harga rumah tersebut menjadi peluang besar bagi sektor perumahan untuk tumbuh positif tahun ini. Setelah setahun terakhir penyebaran Virus Corona terjadi di Indonesia memperlambat laju pertumbuhan industri properti. 

Baca juga: Anindya Bakrie Dorong Babel Kembangkan Kawasan Pariwisata

Hunian Bernuansa Villa, Pilihan Tepat bagi yang Ingin Nyaman di Tengah Kota

“Berjalannya program vaksinasi, infrastruktur yang terus dibangun, stimulus dan subsidi di sektor perumahan dari pemerintah, dan ekosistem perumahan yang terus dikembangkan oleh Bank BTN, kami meyakini sektor perumahan nasional akan semakin terakselerasi,” jelas Haru dikutip dari keterangan resminya, Senin 26 April 2021.

Sementara itu Investor Relations and Research Division Head Bank BTN Winang Budoyo menjabarkan, HPI nasional naik dari 170,12 di Maret 2020 menjadi 179,02 di bulan yang sama tahun ini. Kenaikan harga rumah nasional per Maret 2021 tersebut ditopang oleh peningkatan signifikan di rumah tipe 70 sebesar 5,49 persen yoy dari 153,40 menjadi 161,82 per kuartal I-2021. 

Peningkatan signifikan harga rumah di tipe 70 tersebut, lanjut Winang, bahkan lebih tinggi dari pada pertumbuhan sebelum pandemi yaitu sebesar 4,86 persen yoy di Desember 2019. Harga rumah terkerek karena permintaan masyarakat mulai tinggi. 

“Vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu program Pemerintah sepertinya telah memberikan kepastian kondisi ekonomi ke depannya, sehingga masyarakat mulai percaya diri untuk kembali melakukan pembelian rumah,” tutur Winang. 

Sementara itu, gasil riset HFC juga mencatat rumah tipe 36 dan 45 ikut konsisten menunjukkan peningkatan. Harga rumah tipe 36 terpantau naik 5,54 persen yoy per Maret 2021 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhannya pada Desember 2020 sebesar 4,26 persen yoy. 

Adanya subsidi dan stimulus Pemerintah di sektor perumahan subsidi menurutnya, juga membuat minat untuk memiliki rumah tipe tersebut tetap tinggi. 

“Bahkan kenaikan harga rumah tipe 36 tersebut telah mendekati pertumbuhannya sebelum COVID-19 di Desember 2019 yang sebesar 5,55 persen yoy,” ujarnya.

Sementara itu rumah tipe 45 kenaikannya sebesar 4,51 persen yoy menjadi 164,40 per Maret 2021. Kenaikan tersebut terekam lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 3,97 persen yoy. 

“Kenaikan harga tipe 45 yang mulai tumbuh menunjukkan masyarakat mulai bersiap untuk memasuki iklim investasi yang lebih baik,” tegas Winang.

Lebih lanjut HPI BTN menunjukkan, Jabodetabek menjadi wilayah dengan pertumbuhan harga rumah tertinggi atau sebesar 5,88 persen yoy per kuartal I-2021. Kemudian berdasarkan provinsi, Sulawesi Utara menempati posisi teratas dalam kenaikan harga rumah yang mencapai 8,95 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya