Segera Terbitkan Obligasi, PT PNM Siap Ekspansi Bisnis

PT PNM umumkan rencana aksi korporasi.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – PT Permodalan Nasional Madani atau PT PNM bakal menerbitkan obligasi untuk memperkuat struktur pembiayaan. Selain itu, akan ada sejumlah aksi korporasi lainnya yang dilakukan perusahaan pelat merah ini untuk pengembangan usaha atau ekspansi bisnis.

Cara BKI Bangun Kesinambungan Bisnis dengan Mitra Kerja hingga Pelanggan

Executive Vice President (EVP) Keuangan dan Operasional PT PNM, Sunar Basuki menjelaskan, terdapat empat jenis aksi korporasi pembiayaan yang akan dilakukan pihaknya hingga kuartal IV-2021 nanti.

"Dana yang dihasilkan (dari aksi korporasi) tersebut nantinya akan digunakan untuk bayar utang jatuh tempo dan juga untuk modal pengembangan usaha," kata Sunar dalam telekonferensi, Selasa 20 April 2021.

Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar

Sunar menjelaskan, di kuartal II-2021 PNM akan menerbitkan obligasi Sukuk PUB I tahap I-2021 sebesar Rp2 triliun, dan dilanjutkan dengan obligasi PUB IV tahap I-2021 sebesar Rp3 triliun. 

Nantinya, sukuk tersebut akan menjadi bagian dari sukuk yang sudah diterbitkan sebelumnya, dengan total nilai mencapai Rp6 triliun. 

Sinergi atau Persaingan? Pembentukan Danantara dan Posisi Kementerian BUMN di Masa Depan

"Kedua sukuk ini akan diterbitkan pada Juni 2021 mendatang," ujar Sunar.

Selain itu, di kuartal IV-2021 PNM juga berencana menerbitkan Sukuk Mudharabah V 2021 senilai Rp3 triliun. Selanjutnya KIK-EBA (Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset) juga bakal diterbitkan, dengan harapan bisa mendapatkan dana sebesar Rp500 miliar.

Namun, Sunar mengaku bahwa untuk kedua aksi korporasi ini pihaknya belum bisa memastikan kapan waktunya secara rinci.

Di sisi lain, Sunar menjelaskan bahwa penggunaan dana hasil penerbitan Sukuk dan KIK EBA, akan lebih banyak dimanfaatkan oleh pihaknya untuk pengembangan dan refinancing.

"Kalau tahun lalu lebih kepada untuk pengembangan bisnis. Tapi tahun ini di kuartal II dan IV cukup banyak surat berharga kita yang jatuh tempo," kata Sunar.

Dia menambahkan, di tahun 2021 terdapat beberapa obligasi yang telah jatuh tempo. Seperti misalnya Sukuk Mudharabah I tahun 2018 dengan nilai sebesar Rp100 miliar, yang telah jatuh tempo per 28 Januari 2021. 

Kemudian ada juga Medium Term Note (MTN) XVII tahun 2018, dengan nilai Rp500 miliar dan jatuh tempo pada 15 Maret 2021. Selanjutnya PUB II Tahap 2 Seri A tahun 2018 senilai Rp1,25 miliar, dengan waktu jatuh tempo pada 13 April 2021.

"Obligasi atau sukuk yang jatuh tempo sampai saat ini sudah kita lunasi. Kalau yang MTN XVII juga udah kita selesaikan pada 15 Maret 2021 kemarin," ujarnya.

Diketahui, dalam penerbitan obligasi oleh PT PNM di triwulan I-2021, dari empat kali penerbitan semuanya cukup diminati investor hingga oversubscribe. Sumber pendanaan PT PNM sendiri saat ini didominasi dari pasar modal dengan porsi mencapai 61 persen dari total dana yang masuk. Sementara dari perbankan hanya 28 persen, dan dari pemerintah 11 persen.

[dok. Humas PT Berdikari]

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

PT Berdikari, menegaskan peran sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan ternak. Demi mendukung program ketahanan pangan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024