Ridwan Kamil Ungkap Daya Beli Masyarakat Masih Rendah
- VIVA/Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan aktivitas perekonomian pada bulan suci Ramadhan 1442 di masa pandemi COVID-19 masih memerlukan stimulus. Menurutnya, permasalahan pertama yaitu masih adanya keraguan masyarakat menggelontorkan dana belanja.
"Daya beli masyarakat masih rendah, jadi orang masih ragu-ragu belanja. Saya titip, belanja ke UKM-UKM. Belanja adalah bela negara," ujar Ridwan Kamil, Kamis 15 April 2021.
Menurutnya, perekonomian Jawa Barat terbantu dengan pergerakan ekspor komoditas seperti teh, kopi, dan hasil perkebunan selama pandemi mengalahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Ekspor kita meningkat, masih ranking ke satu selama 2021," katanya.
Selain ekspor, Ridwan mengatakan, pergerakan masyarakat ketika berlibur atau dinas menggunakan layanan hotel menunjukkan peningkatan. "Tingkat keterisian di hotel Jawa Barat naik menandakan pergerakan orang naik naik ke 33 persen," katanya.
Ridwan meminta masyarakat jangan lengah terhadap protokol kesehatan COVID-19 di tengah gencarnya memulihkan perekonomian. Dia mencontohkan, selama empat pekan berturut-turut, tidak ada daerah di Jabar berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi.
Pada periode 5-11 April 2021, 19 daerah masuk Zona Oranye atau Risiko Sedang, dan delapan daerah berstatus Zona Kuning atau Risiko Rendah.
"Disiplin ini akan menjaga ekonomi kita secara maksimal," katanya.