Alhamdulillah, Neraca Perdagangan RI Surplus Lagi pada Maret 2021
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2021 surplus US$1,57 miliar. Posisi ini lebih baik dari catatan Februari 2021 yang surplus US$2 miliar.
Begitu juga jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, surplus neraca ekspor impor ini masih jauh lebih baik. Sebab, pada Maret 2020 surplus neraca perdagangan US$720 juta.
Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, kondisi surplus ini dipicu oleh ekspor Maret 2021 yang mencapai US$18,35 miliar. Sedangkan nilai impor pada bulan itu mencapai US$16,79 miliar.
"Surplus ini jauh lebih bagus dibanding surplus pada Maret tahun lalu maupun 2019 yang waktu itu surplus tapi hanya US$0,7 miliar," tutur dia saat konferensi pers, Senin, 15 Maret 2021.
Suhariyanto menekankan, neraca ini sangat baik karena secara pertumbuhannya ekspor mampu meningkat 38,67 persen secara tahunan demikian juga impor 25,73 persen.
"Jadi dengan performa ekspor impornya yang sangat bagus selama Januari-Maret ini tentu dia akan berpengaruh bagus pada pertumbuhan ekonomi Kuartal I-2021," ucap Suhariyanto.
Dengan catatan ini, Suhariyanto menekankan, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun ini, yakni Januari-Maret 2021 masih surplus sebesar US$5,52 miliar.
"Cukup tinggi seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan bergulirnya vaksinasi permintaan berbagai komoditas meningkat sebabkan harga juga meningkat," tegas dia
Berdasarkan negaranya, perdagangan Indonesia surplus pada Maret 2021 dengan Amerika Serikat sebesar US$2,06 miliar, Filipina US$699,9 juta serta India yang sebesar US$502,4 juta.
Adapun perdagangan Indonesia yang mengalami defisit diantaranya dengan China sebesar US$529,3 juta, Australia mencapai US$503,5 juta dan Thailand yang minus US$281,1 juta.
"Tentu ini sangat bagus untuk pekemabang ekspor Indonesia ke depan, kita harap performa Maret ini bisa diulang pada bulan-bulan berikutnya," paparnya.