Sabisa, Terobosan Memajukan Ekonomi Desa Jawa Barat di Era Digital

Ilustrasi kegiatan ekonomi pedesaan.
Sumber :
  • Dok. VIVA/Veros Afif

VIVA – Para pelaku usaha di pelosok desa di Jawa Barat didorong untuk mengubah pola berdagang dengan digitalisasi agar mampu menyentuh pasar global dan mengangkat potensi desa. Pelaku usaha yang dinaungi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dilatih dalam program Sakola Bisnis Desa (Sabisa) untuk meningkatkan keterampilan enterpreneur atau kewirausahaan.

Cara Mudah Mengurus Legalitas Usaha, Proses yang Kerap Jadi Tantangan

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono menjelaskan, pelatihan itu ditargetkan bagi pelaku usaha mampu menciptakan model wirausaha baru meningkatkan ekonomi pelosok.

"Melalui Sabisa diharapkan BUMDesa mampu bertransformasi menjadi model usaha yang lebih profesional untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan," ujar Bambang.

Dapat Dana Rp200 Ribu Per Bulan, Simak Cara Mengajukan Bansos untuk Anak Yatim Piatu

Dinas mencatat terdapat 4.921 BUMDes dari 5.312 desa di Jawa Barat. Bambang mengakui belum semua  perangkat desa sulit mempunyai keterampilan meningkatkan wirausaha pada level domestik dan nasional. "Mereka diajari cara menggali potensi desanya seperti apa, bagaimana cara untuk menjual produknya, termasuk dengan membentuk pasarnya seperti apa," katanya. 

Menurutnya, para pelaku usaha harus mampu menciptakan produk yang dibutuhkan pasar di tengah pandemi COVID-19. "Harus menciptakan produk yang dibutuhkan pasar, yang akan laku di pasar. Ada rantai nilainya juga, berperan dari hulu ke hilir. Mana desa berperan di hulu, mana di hilir. Jadi bisa membenahi rantai pasok," katanya.

Indikator Politik: Dedi Mulyadi Unggul Telak 71,5 Persen di Pilgub Jawa Barat

Para pelaku usaha itu juga harus mampu keluar dari ketergantungan produk atau komponen impor dan harus terbiasa berinovasi dari potensi daerahnya. Mereka diharapkan menjadi contoh bagi BUMDesa yang lain tentang pengelolaan dan model bisnis yang bagus.

Bambang juga menekankan perangkat desa untuk berperan aktif dalam meningkatkan derajat ekonomi pelosok. Dia tidak ingin situasi bahwa pada dasarnya warga desa ingin maju tetapi pemerintah desa tidak mendukung mereka.

Di era digital seperti sekarang, kata Bambang, para kepala desa dan pengurus BUMDes harus mampu melihat dan memanfaatkan perubahan. “Perlu kolaborasi, [karena] saat ini kekuatannya di sumber daya manusia yang harus kreatif.

Penandatanganan Kerja Sama bank bjb dengan PT Kliring Berjangka Indonesia

bank bjb Terus Perkuat Bisnis, Kini Jadi BPD Pertama Penyimpan Dana Margin di Indonesia

Kerja sama ini menjadi langkah strategis memperluas ekosistem bisnis kedua belah pihak, khususnya pemanfaatan produk, jasa dan layanan perbankan yang saling menguntungkan

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024