Setahun, Harta Bos Djarum Membubung Rp 34 T
VIVAnews - Dibanding 2009, jumlah orang kaya dunia asal Indonesia pada 2010 versi majalah Forbes bertambah. Jika sebelumnya hanya lima orang, untuk periode 2010 menjadi tujuh orang.
Dua nama yang langganan masuk dalam jajaran 1.000 orang kaya dunia di antaranya adalah Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Tahun ini, duet bos grup Djarum itu membukukan kekayaan masing-masing US$ 3,5 miliar.
Total kekayaan dua bersaudara itu mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 65 triliun (kurs Rp 9.200).
Michael Hartono (70) dan Budi Hartono (69) sama-sama berada di urutan 258 orang kaya dunia. Posisi tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya di peringkat 430 dengan masing-masing kekayaan US$ 1,7 miliar.
Dengan demikian, hanya dalam setahun, duet Hartono mampu meraup tambahan kekayaan masing-masing sebesar US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 17 triliun atau total Rp 34 triliun.
Terlahir dengan nama Oei Hwie Siang, Michael mewarisi raksasa bisnis Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada 1963. Oei Wie Gwan meninggal tidak lama setelah pabrik rokok Djarum terbakar habis.
Michael dan Robert yang bernama kecil Oei Hwie Tjhong, lalu bahu-membahu mengibarkan bendera Djarum hingga ke luar negeri. Saat ini, Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat, bersaing dengan PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk.
Pria berusia 70 tahun ini memiliki empat orang anak. Sedangkan Robert kecil lahir di Kudus pada 1941 dan merupakan anak kedua dari Oei Wie Gwan.
Dia juga sempat masuk orang terkaya ke-10 di Asia Tenggara dan ke-321 di dunia pada 2005 versi majalah Forbes dengan kekayaan US$ 2,3 miliar.
Bahkan, Robert Budi Hartono pada 2004 sempat bertengger di posisi ke-8 dengan kekayaan US$ 2,2 miliar.
Secara fantastis, pada Juli 2007, majalah Globe Asia juga menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp 37,8 triliun.
Selain Djarum, Robert dan Michael merupakan pemegang saham terbesar di Bank Central Asia. Berdasarkan situs BCA, per 30 September 2009, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono melalui Farindo Holdings Ltd menguasai sekitar 47,15 persen saham BCA.
Grup Djarum juga tercatat memiliki pusat perbelanjaan mewah, apartemen, perkantoran, dan hotel di Grand Indonesia.
arinto.wibowo@vivanews.com