IHSG Bakal Balik ke Level 6.000, Cermati Rekomendasi Saham Ini

Papan pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai naik ke zona hijau pada perdagangan Kamis, 1 April 2021. Namun, Indeks tersebut masih anjlok di posisi terendahnya tahun ini di level 5.000.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di level 5.988,02 dan bergerak kembali turun hingga saat ini di level 5.984,00 atau turun 0,03 persen dari pembukaan perdagangan.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, banyak sentimen negatif yang memengaruhi pelaku pasar keuangan dan investasi terhadap pergerakan IHSG sepanjang pekan ini.

Dia menyatakan, sentimen itu mulai dari bom bunuh diri di Makassar, kebakaran kilang Pertamina di Balongan, imbal hasil US Tresury Bond yang terus tinggi hingga proyeksi pertumbuhan ekonomi Menteri Keuangan Sri Mulyani pada kuartal I yang masih di zona negatif.

"Adanya dampak daripada Archegos Capital Management yang gagal memenuhi margin call turut memberikan sentimen negatif yang memberatkan kinerja IHSG pada hari ini," tutur dia.

Di sisi lain, dia melanjutkan pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Mikro hingga 5 April 2021 juga disikapi negatif oleh para pelaku pasar di tengah adanya perkembangan mutasi COVID-19 yang dianggap mengkhawatirkan.

Meski demikian, Nafan menekankan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance minimum berada pada 5.940,99 hingga 6.081,11. Artinya masih ada kemungkinan IHSG naik ke level 6.000 kembali.

"Berdasarkan indikator, MACD dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. Meskipun demikian, Stochastic mulai menunjukkan kondisi jenuh jual atau oversold," jelasnya.

IHSG Diproyeksi Loyo, Simak 5 Saham yang Diyakini Jadi Jagoan

Di sisi lain, Nafan melanjutkan, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga kedepannya berpeluang menuju ke resistance terdekat.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

Dibuka Memerah, IHSG Dibayangi Koreksi Seiring Lesunya Bursa Asia-Pasifik
  • ASRI, “Akumulasi” pada area 206 – 212, dengan target harga secara bertahap di level 222, 260, 300, 340 dan 356. Support: 200 & 190.
  • BNGA, “Akumulasi” pada area 980 – 1000, dengan target harga secara bertahap di level 1020, 1075, 1200 and 1325. Support: 980 & 950.
  • CTRA, “Akumulasi” pada area 1050 – 1100, dengan target harga secara bertahap di level prices 1130, 1255 dan 1375. Support: 1035 & 1005.
  • DSNG, “Akumulasi” pada area 1360 – 1375, dengan target harga secara bertahap di level level 1395, 1470, 1550, 1625 dan 2550. Support: 1350 & 1315.
  • HMSP, “Akumulasi” pada area 1350 – 1375, dengan target harga secara bertahap di level level 1395, 1470, 1550, 1625 dan 2550. Support: 1350 & 1315.
  • INCO, “Akumulasi” pada area level 4320 – 4380, dengan target harga secara bertahap di level 4600, 5000, 5425, 5775 dan 7225. Support: 4320 & 3700.
  • INDY, “Akumulasi” pada area level 1400 - 1430, dengan target harga secara bertahap di level 1470, 1500, 1615, 1735 dan 1850. Support: 1380.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Seiring Lesunya Bursa Asia-Pasifik

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat 11 poin atau 0,16 persen di level 7.168 pada perdagangan Rabu, 18 Desember 2024. IHSG bakaln lanjut melemah hari ini.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024