GeNose C-19 Mulai Diimplementasikan di Dua Bandara Angkasa Pura I

Simulasi penggunaan layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta
Sumber :
  • AP I

VIVA – PT Angkasa Pura I akan mulai menggunakan layanan alat deteksi COVID-19 GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya (SUB) pada Kamis, 1 April 2021. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor: SE 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi COVID-19 yang telah dirilis pada Rabu 31 Maret 2021.

Bandara Bima Batalkan Penerbangan karena Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi

Terkait dengan rencana tersebut, calon penumpang pesawat udara di kedua bandara itu diimbau tidak mengandalkan layanan GeNose C-19 sebagai salah satu syarat penerbangan karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan GeNose C-19.

Selain itu, calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C-19 di kedua bandara tersebut juga diharapkan dapat memperhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, dan prosedur layanan tersebut.

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan layanan kebandarudaraan terbaik pada masa adaptasi kebiasaan baru. Terutama dalam memberikan tambahan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di bandara,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Maret 2021.

Namun, lanjut dia, pihaknya juga perlu menyampaikan bahwa kapasitas layanan GeNose C-19 pada tahap awal ini masih terbatas. Oleh karena itu, untuk menjaga ekspektasi calon penumpang dan menghindari penumpukan antrean di dua bandara itu, pihaknya mengimbau calon penumpang untuk memperhatikan beberapa hal.

Buntut Letusan Gunung Lewotobi, Satu Bandara di Muamere Ditutup

Beberapa di antaranya yaitu diharapkan calon penumpang untuk tidak bertumpu dan mengandalkan layanan GeNose C-19 saja karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan mesin GeNose C-19 setiap jamnya. “Selain itu, untuk menghindari penumpukan antrean, calon penumpang yang akan menggunakan layanan GeNose di bandara dianjurkan dapat tiba di bandara 3 sampai 4 jam sebelum waktu keberangkatan," ujar Faik.

Adapun harga layanan GeNose C-19 di dua bandara itu adalah sebesar Rp40.000. Kapasitas pemeriksaan 1 mesin GeNose C-19 yaitu dapat melakukan sebanyak 10-12 pemeriksaan kantung udara yang berisi hembusan napas dalam 1 jam dan membutuhkan waktu istirahat 1 jam setelah mesin bekerja 8 jam.

Waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara YIA yaitu pukul 04.00 - 19.00 WIB di mana disediakan 5 mesin GeNose C-19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sebanyak 50 pemeriksaan atau 700 pemeriksaan selama 14 jam waktu operasional (1 jam digunakan untuk waktu istirahat mesin). Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Internasional Yogyakarta per  harinya sebanyak 1.800-an penumpang. 

Sementara itu, waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Juanda Surabaya yaitu pukul 11.00 - 19.00 WIB di mana di bandara ini disediakan sebanyak 10 mesin GeNose C-19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sekitar 100 pemeriksaan kantung udara atau 800 pemeriksaan selama 8 jam waktu operasional. Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Juanda per harinya sebanyak sekitar 6.000 penumpang per hari.

Berdasarkan keterbatasan ini, maka diimbau calon penumpang tidak hanya mengandalkan layanan tes COVID-19 GeNose C-19, tapi juga bisa tetap menggunakan layanan tes swab Antigen dan PCR untuk menghindari penumpukan antrean. Bagi calon penumpang yang ingin menggunakan layanan GeNose di bandara, diharapkan dapat  tiba di bandara 3 hingga 4 jam sebelum waktu keberangkatan. 

"Kami berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukan antrean layanan GeNose C-19 di bandara," ujarnya.

Ia mengaku telah mengerahkan sejumlah petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan petugas dari penyedia layanan Farmalab, Angkasa Pura Supports sebagai mitra penyedia layanan, dan petugas bandara. Petugas disebut juga sejak awal berupaya mengidentifikasi potensi terjadinya penumpukan.

"Ketika teridentifikasi potensi itu, petugas kami akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin memggunakan layanan GeNose ke layanan Antigen atau PCR," ujarnya.

Adapun prosedur dan alur penggunaan GeNose C-19 di bandara yaitu:
1. Calon penumpang menuju tempat pendaftaran untuk mengambil nomor antrean. Untuk sementara, pendaftaran dapat dilakukan secara manual maupun melalui aplikasi.
2. Calon penumpang melakukan pembayaran di tempat pembayaran yang terpisah dari tempat pendaftaran.
3. Setelah melakukan pembayaran, calon penumpang mengambil sampel napas di bilik yang telah disediakan dekat tempat pembayaran sesuai dengan nomor urut. Adapun sampel napas yang diambil adalah pembuangan napas pada hembusan ketiga. Langkahnya yaitu, penumpang menghirup napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut. Setelah dua kali menghirup napas dari hidung dan membuangnya melalui mulut, maka pada pengambilan napas ketiga, langsung hembuskan ke dalam kantong hingga kantor terisi penuh napas kita. Kemudian kunci kantong agar udara napas di dalam tidak keluar.
4. Calon penumpang menyerahkan kantong udara kepada petugas.
5. Petugas operator GeNose melakukan pemeriksaan kantong udara dengan alat GeNose C-19. 
6. Selama menunggu hasil, calon penumpang menunggu di ruang tunggu pengambilan sampe GeNose C-19. 
7. Calon penumpang dapat mengambil hasil tes setelah petugas akan memanggil nomor urut dan identitas calon penumpang. 
8. Jika hasil tes GeNose positif, maka petugas akan memberikan konsultansi, informasi, dan edukasi tekait hasil pemeriksaan dan menyarankan penumpang untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari serta memberikan surat rujukan atau surat keterangan hasil pemeriksaan untuk dilaporkan calon penumpang ke Puskesmas sesuai domisili. 
Kemudian petugas keamanan akan mengarahkan calon penumpang untuk meninggalkan bandara dengan tetap melakukan protokol kesehatan 3M dengan benar.

9. Jika hasil tes negatif, calon penumpang dapat melanjutkan proses keberangkatan selanjutnya dengan menunjukkan hasil GeNose C-19 negatif kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk divalidasi. Calon penumpang juga menunjukkan hasil GeNose C-19 yang sudah divalidasi ke petugas maskapai saat proses check in dan boarding.

Beberapa syarat dan prosedur bagi calon penumpang sebelum melakukan pemeriksaan, yaitu:
1. Calon penumpang telah memiliki tiket penerbangan,
2. Calon penumpang harus dalam kondisi sehat,
3. Calon penumpang dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas.  
4. Calon penumpang mendaftar dan membayar sesuai nomor urut di tempat yang telah disediakan.
5. Petugas memberikan kantong GeNose C-19 pada calon penumpang setelah proses pembayaran.
6. Calon penumpang disarankan untuk melakukan pemeriksaan GeNose C-19 H-1 sebelum keberangkatan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukkan atau kepadatan antrean atau selambat-lambatnya 3 jam sebelum keberangkatan.

Setelah dilakukan simulasi, dapat diperkirakan bahwa waktu layanan pemeriksaan GeNose C-19 yang dibutuhkan calon penumpang sejak pendaftaran hingga menerima hasil berkisar antara 20 hingga 30 menit.

Ilustrasi Industri Penerbangan

Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10% di Semua Bandara

Pemerintah mengumumkan penurunan tarif tiket pesawat 10 persen menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024