Menko Airlangga Klaim 50 Perusahaan Jadi Mitra Strategis SWF Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) telah melakukan konsultasi dengan banyak perusahaan calon mitra strategis.

Minister: No Talks Yet on Postponing 12 Percent VAT Implementation

Jumlah perusahaan tersebut dikatakan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) ini mencapai 50. Selain itu, dia mengungkapkan juga ada beberapa investor global yang telah mengirimkan letter of interest atau surat minat.

Adapun investor global tersebut disebutkannya United States International Development Finance Corporation (US DFC), Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Caisse de depot et placement du Québec (CDBQ) Canada.

Indonesia dan Malaysia Lanjutkan Kerja Sama Gugus Tugas Hadapi Aturan Deforestasi Uni Eropa

"Diharapkan seluruh investasi ini bisa direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata dia secara virtual, Selasa, 30 Maret 2021.

Dengan adanya kerja sama strategis tersebut, Airlangga menyatakan, INA dalam mengelola dana investasi tersebut dilakukan dengan dua format, yaitu master fund and thematic fund. Adapun sektornya adalah infrastruktur, energi dan sumber daya alam, kesehatan dan urban.

Airlangga: Biodiesel B40 Diterapkan Mulai 1 Januari 2025

"Dan Indonesia telah konsultasi lebih dari 50 perusahaan calon mitra strategis dan beberapa investor global yang telah kirimkan letter of interest," papar Airlangga.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan akan menginvestasikan US$10 miliar ke lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yaitu Indonesia Investment Authority. Nilai itu setara dengan Rp144 triliun jika memakai kurs Rp14.421 per dolar AS.

Seperti dilansir dari Gulf News, keputusan ini merupakan implementasi dari arahan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Investasi itu disebut akan difokuskan pada sektor-sektor strategis di Indonesia seperti infrastruktur, jalan, pelabuhan, pariwisata, pertanian, dan sektor-sektor lain yang menjanjikan. Terutama yang berpotensi untuk tumbuh dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan serta kemajuan ekonomi dan sosial.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai bahwa komitmen UEA ini menjadi pertanda tingkat kepercayaan para investor asing terhadap Indonesia saat ini sudah semakin tinggi.

"Kalau dilihat pada Selasa (23 Maret 2021) lalu, Pemerintah Abu Dhabi mengumumkan bahwa mereka telah menyisihkan US$10 miliar untuk SWF (Sovereign Wealth Fund) kami," kata Luhut dalam telekonferensi, Jumat 26 Maret 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya