Pesan Kuat Luhut dalam Pertemuan dengan Anindya dan Kadin Daerah
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Sejumlah pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) daerah sangat mengapresiasi calon Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie yang menyempatkan waktu menemani audiensi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kementerian Maritim dan Investasi pada Senin, 29 Maret 2021.
“Kami sangat apresiasi pak Anindya Bakrie yang bisa memfasilitasi kami ketemu pak Menko (Luhut). Tentunya momen langka bagi kami. Kami merasa bahwa komitmen pak Anindya ingin kita maju bersama membangun Indonesia itu dari daerah dan inilah bentuk komitmennya bertemu pak Menko,” kata Ketua Umum Kadin Bangka Belitung, Tomas Jusman usai pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut kata Tomas, Menteri Luhut menyampaikan pemerintah tidak mau ikut campur kegiatan Munas Kadin. Tentu kata dia para anggota Kadin sudah mengetahui kriteria tentang sosok yang akan memimpin ke depan menggantikan Rosan Roeslani nanti.
“Jelas tadi arahan pak Menko bahwa silakan munas. Hajatan ini kita pilih sesuai yang terbaik hati nurani masing-masing. Tidak ada intervensi dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum Kadin Jawa Barat, Cucu Sutara mengatakan hal yang sama bahwa Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut menegaskan pemerintah tidak intervensi kegiatan musyawarah nasional Kadin. Meskipun kata dia, Kadin merupakan mitra strategis pemerintah.
“Kaitan dengan Munas Kadin sangat jelas. Pak Menko mengatakan pemerintah tidak ikut campur, netral. Silakan pilih dengan hati nurani yang jelas dan tegas,” kata Cucu.
Sebelumnya calon Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie mendampingi sejumlah pengurus Kadin daerah saat bertemu dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kementerian Maritim dan Investasi pada Senin, 29 Maret 2021.
“Sebenarnya saya ini hanya mengantar teman-teman dari Kadin daerah karena mereka adalah panglima-panglima pengusaha dan perusahaan di provinsi. Hadir di sini dari Kepri, Babel, Jawa Barat, Papua Barat, Gorontalo, Bali. Ini hanya beberapa dari 34 provinsi,” kata Anindya Bakrie.