Kilang Balongan Meledak, Pertamina Atur Pasokan Avtur 3 Bandara
- Istimewa
VIVA – PT Pertamina mengakui pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur terdampak akibat terbakarnya tangki T-301G di kilang Balongan. Refinery Unit VI Balongan yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat itu terbakar hingga terdengar suara ledakan pada Senin, 29 Maret 2021 dini hari pukul 00.45 WIB.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga sekaligus Direktur Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, tiga bandara itu adalah Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Internasional Husein Sastranegara, dan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani.
"Ada tiga bandara yang selama ini di supply Balongan avturnya yaitu, Husein, Halim dan Ahmad Yani," ungkap dia saat konferensi pers, Senin, 29 Maret 2021.
Meski demikian, dia menekankan, secara umum keseluruhan pasokan avtur secara nasional tidak megalami kendala. Sebab jenis BBM untuk pesawat ini memilki stok sebanyak 3,2 juta barel atau setara untuk 74 hari konsumsi.
Oleh sebab itu, pasokan avtur untuk tiga bandara yang dipasok dari Balongan ini bisa dikonsolidasikan dari tempat lain, misalnya untuk Bandara Halim dan Husein bisa dipasok dari Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng.
"Husein dan Halim akan kita konsolidasi supply dari Soetta dan itu stoknya sangat cukup dan kebutuhannya tidak terlalu besar," tegas Khamid.
Adapun untuk Bandara Ahmad Yani, disebutkannya akan dikonsoldasikan dengan pasokan dari Terminal BBM Pertamina Rewulu di Yogyakarta. Dengan ini, pasokan avtur di bandara-bandara sekitar Yogyakarta dipastikannya tidak akan terganggu.
"Untuk bandara sektiar Yogyakarta, yaitu Bandara Adi Soemarmo, Adisutjipto, dan Bandar Udara Internasional Yogyakarta kita supply dari Cilacap," ucapnya.
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono pun menambahkan, secara umum stok BBM jenis bensin atau gasoline Pertamina saat ini lebih dari cukup untuk memasok berbagai kebutuhan masyarakat.
"Kondisi stok nasional sangat-sangat aman jadi masyarakat tidak perlu panik karena stoknya luber. Untuk gasoline tersedia 10,5 juta barel, ini cukup untuk 27-28 hari ke depan," tegas dia.
Demikian juga untuk jenis solar, ditegaskan Mulyono, tersedia hari ini 8,8 juta barel atau cukup untuk sektiar 20 hari ke depan. Untuk avtur sekitar 3,2 juta barel atau stok ini bisa untuk memenuhi kebutuhan 74 hari konsumsi.
"Tidak perlu panik karean stok sangat banyak, sangat berluber, karena kondisi belum sepenuhnya normal, sehingga konsumsi belum begitu baik, sehingga stoknya tinggi," ujar dia.