UEA Suntik INA US$10 Miliar, Luhut: Bukti Indonesia Makin Dipercaya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa tingkat kepercayaan para investor asing terhadap Indonesia saat ini sudah semakin tinggi.

Siapkan Investasi Rp 267 Triliun hingga 2029, MIND ID Kerek Target Pendapatan Tahunan

Hal itu menurutnya dapat dilihat dari salah satu bukti. Di mana pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) bahkan telah menggelontorkan jutaan dolar AS untuk berinvestasi di Indonesia Investment Authority (INA)

"Kalau dilihat pada Selasa (23 Maret 2021) lalu, Pemerintah Abu Dhabi mengumumkan bahwa mereka telah menyisihkan US$10 miliar untuk SWF (Sovereign Wealth Fund) kami," kata Luhut dalam telekonferensi, Jumat 26 Maret 2021.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Baca juga: Rupiah Menguat Ditopang Optimisme Pemulihan Ekonomi

Selain itu, hal lain yang juga membuktikan bahwa tingkat kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia semakin baik, adalah adanya peningkatan pada jumlah wisatawan di sejumlah destinasi wisata prioritas nasional. Misalnya seperti di destinasi wisata Danau Toba, yang diklaim telah mengalami peningkatan wisatawan di atas 20 persen dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.

Susun Roadmap, Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi Hilirisasi Capai US$618 Miliar hingga 2040

"Seperti di Danau Toba, kami kaget. Karena jumlah orang yang berwisata ke Danau Toba 22 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Jadi ini juga menunjukkan kepada kita bahwa kepercayaan diri naik sangat banyak," ujar Luhut.

Dia menegaskan bahwa hal-hal semacam ini harus dimanfaatkan oleh Pemerintah dan masyarakat di Tanah Air. Untuk terus mempersiapkan diri dalam menyambut berbagai dampak dari peningkatan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.

Apalagi, lanjut Luhut, lembaga pemeringkat Fitch beberapa waktu lalu juga telah memutuskan untuk mempertahankan Sovereign Credit Rating RI pada peringkat BBB (Investment grade), dengan outlook stabil.

Hal itu menurutnya, karena Fitch menilai bahwa salah satu faktor utama yang mendukung hal itu adalah karena prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah Indonesia yang baik. Diiringi dengan beban utang Pemerintah yang rendah meskipun terjadi peningkatan.

"Ini saya rasa sebuah pesan yang baik, yang membuktikan bahwa kepercayaan Internasional kepada Pemerintah Indonesia semakin besar," ujarnya.

Diketahui, investasi UEA ke INA/SWF senilai US$10 miliar itu sebelumnya juga telah disampaikan oleh pihak Kedutaan Besar RI di Abu Dhabi. Dengan tujuan untuk semakin memperkokoh hubungan bilateral antara kedua negara di berbagai bidang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya