Soal Konsolidasi ISAT-Tri, Investor Tunggu Kejelasan dan Waktu

Indosat Ooredoo.
Sumber :
  • Dok. Indosat Ooredoo

VIVA – Tingginya perhatian investor saham ritel terhadap emiten PT Indosat Tbk (ISAT) saat ini tak lepas dari rencana konsolidasi dengan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Untuk itu, perlu kejelasan dan kepastian waktu dari dua perusahaan telekomunikasi itu. 

Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Muamalat Dorong Pengembangan Efek Syariah Dalam Negeri

Analis dari TemanTrader Luqman El Hakiem mengatakan memang isu konsolidasi ISAT-Tri sudah berhembus sejak akhir 2020 lalu sehingga pada Januari 2021 pasar terus wait and see realisasinya.

Menurut dia, isu tersebut membuat saham ISAT belum menunjukkan hal-hal yang bisa bergerak maju. Terlebih, saat ini sepertinya pasar masih menunggu katalis sehingga saham ISAT tidak naik dan tidak turun dalam juga.

Gubernur BI Sebut Rupiah Melemah November 2024 karena Investor Balik ke AS

"Yang menarik justru sebulan terakhir investor asing rajin berburu saham ISAT, bahkan sampai netbuy Rp112 miliar," jelas Luqman saat dihubungi, di Jakarta Rabu 24 Maret 2021.

Untuk itu, ia berharap kejelasan dari konsolidasi ini bisa disampaikan dengan jelas. Sebab, jika benar ada konsolidasi antara ISAT dan Tri akan bagus buat brand ISAT.

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

"Entah nanti siapa yang akan jadi survival brand nya, apakah ISAT atau Tri yang terpenting ada kejelasannya," ujarnya.

Senada, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan belum jelasnya konsolidasi yang dilakukan ISAT dan Tri justru membuat sahamnya menjadi sangat rentan dan mudah untuk terombang-ambing.

Terlebih, kata dia, di zaman serba media sosial saat ini informasi sangat mudah diakses, baik itu informasi benar maupun informasi menyesatkan. Dan parahnya, pelaku pasar kadang suka percaya isu beredar sebelum di cek dan ricek.

Untuk itu, Ia berharap ada kejelasan dan kepastian dari konsolidasi ISAT-Tri saat ini. Termasuk, menjelaskan secara rinci apakah bentuk penggabungan yang dilakukannya.

"Pasar hanya butuh kejelasan dan kepastian. Kalau jadi time line-nya kapan? dan kalau tidak jadi, butuh pula penjelasan upaya apa yang akan dilakukan ISAT untuk menjaga kualitas layanannya," tegas Reza di Jakarta, Rabu 24 Maret 2021.

Perlu diketahui, saham ISAT pada Senin 22 Maret 2021 ditutup di level Rp 6.200 per lembar. Lalu, pada Selasa 23 Maret 2021 siang, sudah rebound di kisaran Rp 6.300-an per lembar.  

Dan sebelumnya, pada 28 Desember 2020 Menkominfo Johnny G Plate telah menerima surat pemberitahuan Potensi Kombinasi Bisnis antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 melalui penandatanganan Exclusive and Non Legally Binding MoU di antara Ooredoo Q.P.S.C dengan CK Hutchison Holding Limited
 
Menkominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi Indonesia, dengan harapan bisnis telekomunikasi, seperti telepon seluler semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Dengan terjadinya konsolidasi antar operator seluler ini, diharapakan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrasturktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.

Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia.

Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Ritesh Kumar Singh.

Menerapkan Standard Baru Layanan Pascabayar di Indonesia

Kehadiran IM3 Platinum diklaim akan menciptakan standard baru bagi kategori layanan pascabayar di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024