Soal Heboh Impor Beras, Mendag Lutfi: Saya Siap Dicopot

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, siap dicopot dari jabatanan apabila salah dalam menjalankan tugas. Termasuk terkait kebijakan impor beras yang heboh di masyarakat saat ini.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Lutfi menegaskan, Kemendag tidak akan izinkan impor beras pada saat panen raya di Indonesia.  Da pun berjanji memegang komitmen tersebut.

"Saya siap dicopot kalau memang saya salah," ujar Lutfi di Gedung DPR, Senin 22 Maret 2021.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

Lutfi membantah, turunnya harga gabah kering giling di petani saat ini sejatinya bukanlah karena heboh nya impor yang dilakukan Pemerintah. Tapi karena musim hujan yang terjadi awal tahun ini.

Tingginya intensitas hujan membuat gabah yang dihasilkan petani itu tidak memenuhi kriteria penyerapan yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog). Sebab, gabah itu basah dan tidak bisa segera diproses ke penggilingan.

Menag Nasaruddin Umar: Korupsi Itu Haram, Menyengsarakan Masyarakat

Baca juga: Buruh Berduka, Presiden KSPSI Ungkap Harapan Muchtar Pakpahan

"Pengering di tingkat petani tidak ada. Jadi begitu dipotong gabahnya itu harus dipotong kalau tidak busuk," tegasnya.

Terkait dengan impor beras, Mendag Lutfi menegaskan, ada aturan yang telah ditetapkan bahwa Bulog boleh menyerap beras impor sebanyak 500 ribu ton untuk memenuhi stok nya. Aturan itu ditetapkan dalam rapat kabinet akhir tahun lalu.

"Bulog minggu lalu, rabu atau kamis, menyampaikan pengadaan gabah petani baru 85 ribu yang mustinya sudah mendekati 500 ribu hari ini. Jadi ini penyerapan tidak baik ini menyebabkan stok Bulog mencapai paling berat di dalam sejarah," ungkapnya.

"Saya belum genap 3 bulan (Jadi menteri). Jadi kalau saya harus memutar tangan selesaikan masalah tidak mungkin. Percayalah saya bertanggung jawab dan adil untuk rakyat Indonesia," tegas Lutfi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya