Strategi Pakalolo Hadapi Gempuran Produk Asing saat Pandemi

Direktur Pemasaran PT Teguh Murni Perdana, Hardy Pangestu dalam media gathering di Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

VIVA – Pandemi COVID-19 yang membatasi ruang gerak kian menggeser kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia dari berbelanja di mal dan pasar, kini hanya cukup belanja secara daring.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Fenomena ini juga membuka celah maraknya produk luar negeri yang masuk ke Indonesia, sejurus pendapatan yang terus menurun dari sejumlah perusahaan produk dalam negeri.

Merespon hal tersebut, PT Teguh Murni Perdana, produsen sepatu dan sandal asli Indonesia dengan brand Pakalolo Boots menyatakan tidak khawatir dengan gempuran produk asing. Hal ini karena kualitas yang terus dijaga di dalam negeri.

Prabowo Mau Jajaran Pemerintahannya Pakai Maung Bukti Kebijakan Pro Produk Dalam Negeri

"Jadi kalau soal kompetitor, kami tidak perlu takut Pakalolo siap untuk mendukung produk dalam negeri," kata Direktur Pemasaran PT Teguh Murni Perdana, Hardy Pangestu dalam acara media gathering di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.

Selain kualitas yang harus diakui global, Hardy menilai, pihaknya juga terus berupaya untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui desain yang dihadirkan.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Modal penting kami juga memperkenalkan lagi kepada generasi muda bahwa Pakalolo bukanlah sekedar kualitas internasional akan tetapi lebih memberikan inspirasi melalui desain maupun kelas dan kualitas dan kenyamanan sepatu mengikuti kakinya, bukan kaki yang mengikuti sepatunya," ujarnya.

Pakalolo, terang Hardy, mendukung pernyataan Presiden Jokowi untuk terus mengumandangkan kampanye cintai produk dalam negeri. Pernyataan Jokowi, kata Hardy merupakan kesempatan bagi produk lokal seperti Pakalolo untuk mengajak masyarakat semakin cinta produk lokal.

"Kami siap membuktikan bahwa kualitas produk dalam negeri tidak hanya bisa  bersaing, tetapi lebih baik dari produk luar negeri," ujarnya.

Hardy mengakui, pandemi berdampak besar bagi sektor ekonomi. Untuk itu, kehadiran program vaksinasi diharapkan dapat membawa angin segar untuk menggerakkan roda perekonomian.

Selain itu, Hardy mengatakan dibutuhkan gotong royong dari seluruh elemen untuk menghadapi pandemi yang telah berjalan selama lebih dari setahun ini, termasuk gotong royong para pelaku ekonomi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Pakalolo Boots menjadi salah satu brand yang menjalankan program CSR untuk meringankan kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Selain membantu korban bencana dan berdonasi kepada orang-orang yang membutuhkan, Pakalolo juga bakal menggelar Gebyar Pakalolo pada 1 April 2021 hingga 31 Mei Mei 2021.

Gebyar Pakalolo acara bagi-bagi hadiah merupakan bagian dari komitmen Pakalolo dalam menyebarkan optimistis untuk bangkit dari pandemi COVID-19.

"Pakalolo Boots juga berbagi ribuan hadiah melalui acara Gebyar Pakalolo kepada para konsumen tanpa ada minimum pembelanjaan," kata Brand Manager, Ekky Muzakir di lokasi sama.

Beragam hadiah yang akan diundi itu di antaranya sepasang tiket umroh, sepeda motor, smartphone, voucher Rp500 ribu hingga merchandise. Cara ikut Gebyar Pakalolo pun cukup mudah yakni dengan membeli produk Pakalolo, baik secara langsung di toko-toko terdekat atau secara online bisa langsung mendapat kesempatan diundi dalam Gebyar Pakalolo.

"Masyarakat yang melakukan pembelian produk pakalolo di toko-toko ataupun melalui online langsung bisa mendaftar undian dengan cara scan QR code resmi Gebyar Pakalolo," ujarnya.

Melalui Gebyar Pakalolo dan program-program lainnya, Ekky berharap masyarakat Indonesia semakin cinta dengan produk dalam negeri.

"Pakalolo akan terus berimprovisasi demi menciptakan karya-karya anak bangsa. Salah satunya dari brand sepatu 'legend' yang punya pengalaman mature juga tidak melupakan kaum milenials dengan menciptakan produk-produk yang sesuai, salah satu casual sports dan sports actives," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Serukan Cintai Produk Dalam Negeri, PDIP: Itu Politik Berdikari

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya