Kisah Srikandi RI yang Sukses Kelola Bisnis Budidaya Udang

Yeni Rahayu (40 tahun) pembudidaya Udang.
Sumber :
  • Dok. eFishery

VIVA – Pemanfaatan Internet of Things (IoT) kini semakin mempermudah bisnis dalam berbagai sektor, termasuk di bidang akuakultur. Teknologi ini memiliki peran dalam mendorong peningkatan kualitas pada hasil produksi budidaya ikan dan udang.

Kisah Sukses Petani Jamur Bali: Inovasi dan Kontribusi untuk Masyarakat

Salah satu perusahaan rintisan yang ikut berperan dalam terciptanya kesuksesan para pelaku usaha akuakultur, yaitu agriculture technology (agritech) eFishery. Di mana dua orang Srikandi asal Indonesia dibuat mampu mengelola bisnis dari teknologi tersebut.

Dia adalah Yeni Rahayu (40 tahun) dan Mastria, dua srikandi Indonesia yang mengelola bisnis bidang budidaya udang dan ikan dengan teknologi yang ditawarkan eFishery. Yeni sendiri adalah seorang wanita karir yang akhirnya banting setir menjadi pelaku budidaya udang vaname. 

Bangun Bisnis di Usia 15, Putri Tanjung Ungkap 6 Rahasia Suksesnya!

Wanita yang tinggal di Jepara ini memang terlahir dari keluarga yang memiliki usaha di bidang tambak udang, namun sebelumnya ia lebih memilih untuk bekerja kantoran. Hingga pada 2017, ia memutuskan untuk mencoba profesi barunya sebagai pelaku budidaya udang, mengikuti jejak orang tuanya.

"Kalau saya sendiri sih sudah tiga tahun (jadi pelaku usaha tambak). Tapi kalau tambak ini sudah ada dari saya kecil, dari usaha keluarga saya sejak saya masih sekolah dasar," ujar Yeni, kepada media, dikutip Senin 8 Maret 2021.

Budidaya Salak di Bali dengan Sistem Agroforestri Masuk dalam Daftar Warisan Pertanian Dunia dari FAO

Sementara itu, eFishery sendiri dikenal atas inovasi berupa alat pemberi pakan untuk ikan maupun udang dengan berbasis internet. Alat ini, integrasikan sistem pemberian pakan, mulai dari jadwal pemberian pakan, jumlah pakan yang ditebar, hingga pemantauan pertumbuhan hewan di tambak, semua dikelola dengan akurat secara online.

Sebagai pelaku usaha akuakultur, Yeni pun turut melibatkan eFishery melalui alat pemberi pakan pada udang yakni eFisheryFeeder Udang. Menurutnya, eFisheryFeeder Udang ini dapat membuat sistem pemberian pakan pada ternak udangnya menjadi lebih efisien.

"Saya mulai pakai eFishery antara 2017 dan 2018, sejak budidaya udang, dari awal eFishery promosi itu kita pakai. Waktu dan tenaga kerja jadi efisien dan kita bisa mengontrol pengeluaran pakan," kata Yeni.

Dorong Kualitas Produksi Udang 

eFisheryFeeder Udang diakui Yeni dapat membuat pemberian pakan menjadi lebih optimal. Alat ini merupakan pemberi pakan otomatis untuk udang yang penggunaannya dapat dikendalikan melalui ponsel pintar (smartphone).

Melalui alat ini, para pembudidaya dapat mengatur jadwal pemberian pakan secara lebih mudah melalui dosis pakan yang disesuaikan kebutuhan. Sedangkan proses pemantauan pemberian pakan, dikendalikan melalui aplikasi yang telah terinstall pada ponsel.

"Kita bisa menginstall aplikasi di telepon genggam, ukuran-ukurannya sudah saya hitung semua, tinggal saya klik saja, otomatis per berapa jam itu alatnya hidup semua dan mengeluarkan pakannya," jelasnya.

Yeni menuturkan, dengan menggunakan alat tersebut penghasilan yang diperoleh dari berwirausaha sangat berbeda dengan gaji yang didapatkannya setiap bulan saat masih menjadi pegawai kantoran. 

Dengan berbudidaya udang, Yeni mengaku mampu meraup omset hingga Rp1 miliar dalam satu kali panen. Penggunaan feeder ini terbukti mampu menurunkan angka FCR (feed conversion rate) dan meningkatkan ADG (average daily growth) sehingga siklus panen lebih singkat.

Sementara itu, Mastria menggunakan teknologi dari eFishery untuk budidaya ikan lele di Cirebon. Wanita satu ini telah menekuni usaha tersebut sejak 1998, jauh sebelum menggunakan eFisheryFeeder Ikan. 

Kehadiran eFisheryFeeder Ikan pun, menurut Mastria, sangat membantu dalam mengefisienkan waktu serta jumlah pakan yang diberikan pada ternak ikan lelenya. 

"Biasanya 1 kuintal pakan diberikan langsung sekaligus, tapi dengan alat eFishery pakannya bisa dibagi 4 bagian, jadi ikan nggak terlalu kenyang, tapi kayak ngemil aja. Ini yang membuat ikan nggak mudah terkena penyakit, sementara kalau pakai manual hanya bisa dibagi sampai 2 bagian," jelasnya.

Ia menuturkan, pengaplikasian alat ini di kolam budidaya terbukti mampu mengefisienkan penggunaan jumlah pakan dan mempercepat siklus panen sehingga pendapatan pembudidaya pun meningkat. 

Kini produk eFishery telah mendukung puluhan ribu kolam ikan di lebih dari 180 kota, yang berpusat di 24 provinsi di seluruh Indonesia. Ribuan unit eFisheryFeeder telah tersebar dan memberikan manfaat bagi pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.
 

Ichsan Pencetus Ide dan Gagasan Rumah Tiram di Alue Naga, Banda Aceh

Berkat Astra, Budidaya Tiram Selamatkan Warga Aceh Meraup Rezeki

Inovasi Budidaya Tiram di Ban Bekas: Solusi Rezeki Berkelanjutan bagi Warga Alue Naga

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024