Sri Mulyani Targetkan Investasi Awal SWF Indonesia Rp300 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawari mengatakan, Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, yaitu Indonesia Investment Authority (INA) akan mampu menarik investasi hingga Rp300 triliun.

Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat

Total dana yang berhasil ditarik ini akan menjadi dana kelolaan INA nantinya untuk membantu pembangunan di Indonesia dengan porsi dana 70 persen untuk investor dan INA sendiri 30 persennya.

"INA 30 persen dan investor 70 persen, maka kita berharap INA mampu menarik dana investasi sebesar Rp300 triliun akan bisa jadi partner dari INA," ujar Sri secara virtual, Rabu, 3 Maret 2021.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Meski begitu, Sri menekankan, target yang dipatok ini adalah target tahap awal yang masuk konservatif di periode pertama pembentukan INA. Namun, ke depannya akan terus berkembang pesat.

"Ini target konservatif, ini tentu akan lebih tinggi kalau INA sudah matang secara organisasi dan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang," tegas mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Mau Investasi? Pastikan Legal! Ini 3 Tips Menghindari Investasi Bodong

Pemerintah diketahui telah resmi menyuntikan modal untuk Lembaga Pembiayaan Investasi (LPI) atau SWF Indonesia sebesar Rp15 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2020 Tentang Modal Awal Lembaga Pengelola Investasi dan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2020 Tentang Lembaga Pengelola Investasi.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara di Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, mengatakan dengan begitu, pemerintah tinggal menuntaskan sisa penyertaan modal negara (PMN) untuk SWF yang telah ditargetkan sebesar Rp75 triliun atau setara dengan US$5 miliar.

Untuk menuntaskan sisa suntikan yang mencapai Rp60 triliun dalam satu tahun anggaran, yakni pada 2021, Isa mengatakan pemerintah akan menggunakan berbagasumber, termasuk dari penawaran saham-saham BUMN.

"Caranya bisa diambil dari APBN 2021, sedang dibahas aplikasinya. Bisa juga dari aset-aset lain yang sudah dimiliki negara. Yang paling jelas bisa saja saham BUMN yang bisa kita sertakan sebagai PMN tambahan di SWF itu," tegas Isa.

Indonesia investment Forum 2024 di London, Inggris.

Anindya Bakrie Ungkap RI Dorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja

Hal itu disampaikan Anindya dalam sambutannya di acara Forum Investasi Indonesia 2024 (Indonesia Investment Forum/IIF) di Hotel Raffles, di The OWO, 57 Whitehall, London.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024