Menteri Trenggono: Saya Larang Ekspor Benur, Hanya Boleh Dibudidayakan

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Sumber :
  • DOK. Kementerian Kelautan dan Perikanan

VIVA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengeluarkan keputusan melarang ekspor benih lobster atau benur. Wahyu menyebut benur adalah kekayaan alam Indonesia.

Kata Bea Cukai soal Sritex Dapat Izin Lanjutkan Kegiatan Ekspor Impor

"Yang benur sudah pasti saya akan melarang ekspor benih. Kenapa? Karena benur itu adalah kekayaan dari pada bangsa ini, kekayaan dari alam Indonesia," ujar Trenggono dalam pernyataan di video yang diunggah di akun Twitter resminya, @saktitrenggono dikutip pada Minggu, 28 Februari 2021.

Dia menegaskan benur hanya boleh dibudidaya. "Dia (benur) hanya boleh dibudidaya sampai kemudian ukuran konsumsi karena nilai tambahnya itu adalah di ukuran konsumsi," lanjut Trenggono.

Ekspor Perdana PT New Kalbar Processors, 83,5 Ton Karet Remah Senilai Rp2,4 Miliar Tembus Pasar Jepang

Menurut dia, jika benih bening lobster atau BBL yang dijual maka itu sama saja menguntungkan negara yang membeli.

“Karena dia tahan satu saja dia sudah bisa mendapatkan angka yang berpuluh-puluh atau beratus-ratus persen kenaikannya," ujar Trenggono.

Motor Buatan Indonesia Digandrungi di Luar Negeri

Pun, ia menekankan di eranya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dipastikan ekspor benur tak diberlakukan. Dia siap menggandeng Polri dalam pengawasan persoalan benur ini.

“Dan itu kita akan meminta bantuan kepada Kapolri untuk selalu mencegah soal benur, yang boleh kita lakukan adalah untuk budidaya," tuturnya.

Sebelumnya, Trenggono mengaku mengeluarkan menghentikan sementara kebijakan ekspor benur. Ia meyampaikan demikian karena belum bisa mengambil keputusan lebih lanjut terkait ekspor akan dilanjutkan atau dihentikan permanen usai kasus korupsi yang menjerat pendahulunya, Edhy Prabowo.

Dia juga mengaku masih perlu masukan dari pemangku kepentingan terkait dalam urusan ekspor benur. Salah satu alasannya karena banyak masyarakat yang mencari nafkah dari kegiatan mencari benur.

"Jadi, sementara ini dihentikan dulu sampai kemudian saya mendapat satu solusi yang terbaik untuk dibicarakan bersama Komisi IV. Sementara dihentikan dulu," kata Trenggono dalam keterangan resminya, Rabu, 27 Januari 2021.

Baca Juga: Bahas Kasus Korupsi Ekspor Lobster, KPPU Akan Bertemu KPK Sore Ini


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya