Temukan Cadangan Minyak di Madura, Ini Kata Petronas
- SKK Migas
VIVA – Petronas melalui anak usahanya, Petronas Carigali North Madura II Ltd. menemukan cadangan minyak lewat sumur eksplorasi Hidayah-1 di blok atau wilayah kerja (WK) North Madura II. Lokasi proyek ini berada di lepas pantai Jawa Timur, Indonesia.Â
PC North Madura II Ltd. diketahui merupakan operator tunggal dengan hak partisipasi sebesar 100 persen di WK North Madura II itu.Â
Pengeboran sumur eksplorasi Hidayah-1 itu mulai dilakukan pada tanggal 7 Januari 2021 dan telah mencapai kedalaman 2.739 meter. Di sumur itu, perusahaan migas asal Malaysia ini berhasil menemukan lapisan reservoir yang berisi minyak dengan kualitas yang baik pada formasi Ngimbang Karbonat.
Minyak itu memiliki hasil uji alir air sebesar 2.100 barel minyak per hari (bopd). Hasil pengeboran sumur eksplorasi Hidayah-1 itu akan dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui besarnya potensi cadangan tersebut.Â
Vice President of Exploration, Upstream Petronas, Emeliana Rice-Oxley mengatakan, penemuan ini merupakan tonggak utama bagi WK North Madura II. Area ini terbukti memiliki lapisan reservoir yang berisi minyak.
"Hal ini juga mendorong pengembangan atas besarnya potensi eksplorasi di Indonesia yang menjanjikan. Kami akan selalu berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan energi bersih dan berkelanjutan untuk Republik Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang sudah dikonfirmasi VIVA, Rabu 24 Februari 2021.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Para Guru Prioritas Disuntik Vaksin COVID-19Â
Sementara itu, Presiden PC North Madura II Ltd., Mohd Nazlee Rasol menambahkan, pihaknya berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh SKK Migas dan Pemerintah Kabupaten Sampang dalam menyukseskan pengeboran sumur eksplorasi Hidayah-1.
"Penemuan ini merupakan bukti dan komitmen Petronas untuk melanjutkan perkembangan bisnis hulu migas di Indonesia," katanya.
Selain di area itu, Petronas diketahui juga merupakan operator dari lapangan Bukit Tua di lepas pantai Jawa Timur. Petronas juga menjadi rekanan atau mitra dari enam Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya di Indonesia yang ada di daratan dan di lepas pantai Sumatera, Natuna, Jawa Timur dan juga Kalimantan.