IHSG Dibuka Menghijau, Investor Cermati Kenaikan Harga Komoditas

Ilustrasi papan saham IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.277 pada pembukaan perdagangan Selasa 23 Februari 2021. Posisi itu menguat 21 poin atau 0,35 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 22 Februari 2021 di level 6.255.

IHSG Susut ke Level Rp 7.114 Jelang Akhir Pekan, Sederet Saham Konsisten Menguat Pesat

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk kembali bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini.

"IHSG yang sempat bergerak naik di atas satu persen terlihat cenderung tertekan di akhir sesi perdagangan kemarin," kata Lanjar dalam analisis hariannya, Selasa 23 Februari 2021.

Dibuka Memerah, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah

Baca juga: Blibli Sediakan Lapak Digital Khusus Produk UMKM Sumut, Promo 25%

Lanjar menjelaskan, para investor cenderung terfokus pada harga komoditas. Di mana harga batu bara, minyak West Texas Intermediate (WTI), timah, dan zinc, kembali menguat signifikan.

Analisis Prediksi IHSG Perkasa, Intip 5 Rekomendasi Saham yang Dijagokan

Selanjutnya, investor asing akan terfokus pada Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menyampaikan laporan kebijakan moneter tengah tahunan bank sentral kepada Komite Perbankan Senat Amerika Serikat.

"IHSG berpotensi kembali berfluktuasi dengan potensi terkoreksi menutup gap pada support-resistance 6.196-6.286," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini. Di antaranya yakni ADRO, ERAA, ICBP, MNCN, SRIL, WIKA, WSKT.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada level 6.179 hingga 6.351.

Sedangkan, berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI, masih menunjukkan adanya sinyal positif.

"Meskipun demikian, terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya