121 Ribu Pekerja Hotel dan Restoran Terdata Ikut Vaksinasi

Petugas hotel saat merapikan kamar di Kota Malang. (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan telah mengumpulkan data para pekerja hotel dan restoran yang akan segera mendapatkan vaksinasi COVID-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Sekretaris Jenderal PHRi, Maulana Yusran mengatakan, hingga tanggal 17 Februari 2021 kemarin, ada beberapa wilayah yang telah dilakukan penyesuaian oleh pemerintah, karena persoalan jumlah tenaga kerja di sektor hotel dan restoran. Awalnya, lanjut Yusran, jumlah tenaga kerja di sektor hotel dan restoran yang terdata baru sekitar 103.256 orang tenaga kerja.

"Jumlah (103.256) itu sebenarnya masih jauh dari target tenaga kerja yang kami miliki datanya di sektor hotel dan restoran, yang mencapai sekitar 972 ribu orang tenaga kerja," kata Yusran di acara ‘Dialog Kabar Jumat’ di Media Center KPCPEN, Jumat 19 Februari 2021.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Baca juga: Inaca dan Angkasa Pura Harap GeNOse Segera Digunakan di Bandara

Setelah itu, pihak Kementerian Kesehatan pun melakukan penyesuaian atau adjusment di 17 wilayah pendataan. Setidaknya, ada tambahan data para pekerja hotel dan restoran sebanyak 18.229 orang pekerja.

Menteri Lingkungan Hidup Ancam Stop Restoran dan Hotel jika Buang Sampah Makanan ke TPA

"Sehingga menjadi 121.485 orang tenaga kerja (hotel dan restoran) yang akan melakukan vaksinasi COVID-19, dari 1.549 perusahaan yang ada di seluruh Indonesia," kata Yusran.

Di satu sisi, Yusran mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah karena usulan pihaknya dalam memprioritaskan vaksinasi bagi para pekerja sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran, akhirnya benar-benar direalisasikan oleh pemerintah.

Namun di sisi lain, Yusran mengakui, ada tantangan tersendiri bagi PHRI untuk mendata kebutuhan vaksinasi dalam waktu yang cukup singkat. PHRI selaku fasilitator bagi perusahaan-perusahaan hotel dan restoran mengakui masih belum maksimal.

"Jadi untuk itu, datanya memang masih belum maksimal sebenarnya, itu yang terjadi saat ini," ujarnya.

Pekerja Hotel dan Restoran Disebut Cukup Antusias

Meski begitu, Yusran memastikan bahwa sektor perhotelan dan restoran sangat antusias dalam menyambut rencana vaksinasi COVID-19 bagi para pekerjanya. Walaupun, dia mengakui ada juga sebagian pekerja hotel dan restoran di daerah, yang mengaku khawatir karena diduga belum terinformasi cukup baik perihal program vaksinasi COVID-19 tersebut.

"Namun lebih banyak yang antusias sekali sehingga kami juga dalam mengumpulkan data itu ada sedikit kewalahan. Karena memang pola pengumpulan data melalui NIK (nomor induk karyawan) dan nama karyawan itu bukan hal yang mudah," kata Yusran.

Yusran mengatakan, kendala sulitnya pengumpulan nama dan NIK para karyawan hotel dan restoran di seluruh Indonesia ini, juga pernah dirasakan pihaknya saat memfasilitasi Program Kartu Prakerja beberapa waktu lalu.

Selain harus mendapatkan data para karyawan hotel dan restoran dari masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja, PHRI juga harus memastikan bahwa perusahaan itu benar-benar ada.

"Karena ini adalah tanggung jawab organisasi kita. Untuk itu, kita memastikan bahwa dia adalah benar-benar bagian dari PHRI," kata Yusran.

Dari data yang disusun PHRI setelah dua minggu proses pengumpulan, sebenarnya masih banyak lagi data pekerja hotel dan restoran yang mengantre dan berharap adanya gelombang kedua.

"Jadi mereka (karyawan hotel dan restoran) memang antusias sekali. Karena kami di sektor pariwisata menganggap inilah harapan kami bahwa kami dapat di vaksinasi, sehingga sektor kami dapat bergerak kembali setelah 12 bulan kami sulit beroperasi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya