Data Impor E-Commerce Minim Bikin Mr Hu Cuan Dagang di Indonesia

Ilustrasi e-commerce.
Sumber :
  • BusinessLIVE

VIVA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan salah satu penyebab mudah masuknya barang-barang impor seperti yang dilakukan Mr Hu ke Indonesia. Sebagaimana diketahui barang kiriman dari Mr Hu ini ramai diperbincangkan di media sosial karena dianggap akan mematikan UMKM dalam negeri.

Impor Daging Domba Disetop kerena Diduga Tekan Harga Peternak Lokal, Kementan Sidak ke 13 Gudang Importir

Kepala Pusat Inovasi dan Ekonomi Digtal INDEF Nailul Huda berpendapat penyebab merebaknya isu Mr Hu ini, karena Pemerintah memiliki kelemahan tidak terperincinya data perdagangan secara elektronik. Akhirnya membuat kebijakan pengendalian impor e-Commerce sulit dilakukan.

Baca juga: Menko Luhut Bertemu Menteri Lingkungan Jepang Bahas Pengelolaan Sampah

Cara Mudah dan Hemat Beli Barang dari China dengan Ducking.id

"Adanya impor secara gelondongan, jadi membuat kebijakan pun susah," kata dia kepada VIVA, Jumat, 19 Februari 2021.

Karena itu dia menekankan, Kementerian Koperasi dan UKM maupun Kementerian Perdagangan harus bersinergi memperkuat basis data transaksi perdagangan elektronik tersebut. Sebab, menyangkut hajat hidup UMKM yang disebutnya 99 persen menopang struktur ekonomi Indonesia.

Harga Emas Hari Ini 23 November 2024: Produk Antam Kinclong di Akhir Pekan

"Kemenkop UKM di bagian pembenahan sektor UKM secara total dan Kemendag untuk membuat kebijakan yang tepat soal impor barang e-Commerce," tegas dia.

Nailul menambahkan, kondisi tersebut juga diperburuk dengan karakteristik konsumen digital. Konsumen di ekonomi digital ditegaskannya merupakan konsumen yang rasional terhadap harga atau yang lebih akrab dikenal dengan price oriented consumer.

"Konsumen bisa mengecek harga di toko satu ke toko lain, di platform satu ke platform lainnya. Jadi mereka akan memilih toko yang menawarkan produk dengan harga termurah," ucapnya.

Karakteristik ini yang yang ditekankannya dipahami oleh e-Commerce ataupun seller asing dari negara lain yang bisa mudah masuk ke pasar domestik. Pasar domestik juga menurutnya sangat menggiurkan dengan pertumbuhan kelas menengah dan generasi gadget yang sangat pesat.

"Dengan pasar yang besar dan berkarakteristik hampir homogen dengan price oriented, banyak sekali yang ingin masuk ke pasar online Indonesia salah satunya ya Mr Hu ini," ungkap Nailul.

Dengan produksi yang sudah efisien dan pengiriman yang dibantu oleh platform supaya bisa ada diskon, tentu konsumen dipastikannya akan beralih ke penjual yang menawarkan harga termurah. Dampaknya UMKM tidak akan bisa bersaing hingga UMKM Indonesia bisa seefisien mereka.

Seperti diketahui, Sosok Mr Hu kini tengah ramai dalam perbincangan di media sosial. Kian lama semakin mencuat ke permukaan. Di media sosial, nama itu disebut-sebut selalu muncul sebagai pengirim barang-barang eceran murah dari China melalui Shopee.

Nama itu membuat isu cross border transaction atau transaksi lintas perbatasan kembali ramai diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir. Isu ini dianggap bisa mematikan usaha produksi barang eceran dalam negeri.

Penggiat UMKM, dr Tirta hingga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki sampai menganggap isu yang merebak di media sosial ini sebagai isu yang serius dan perlu diselesaikan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Lanjut Menguat Terdorong Kenaikan Bursa Asia

IHSG dibuka menguat 23 poin atau 0,33 persen di level 7.218 pada perdagangan Senin, 25 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024