Melongok Investasi Kilang Tuban yang Bikin Warga Kaya Mendadak

Kades Sumurgeneng, Gihanto, dan Mobil-mobil yang Dibeli Warganya
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal

VIVA – Baru-baru ini viral warga satu desa di Tuban, Jawa Timur yang membeli mobil baru hingga rumah baru. Mereka seolah kaya mendadak karena ganti rugi lahan yang dibayarkan oleh BUMN, PT Pertamina

Milenial Rela Beli Kopi hingga Ratusan Ribu Per Hari, Bisa Bikin Miskin? Ini Kata Pakar

Menurut Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto, semua warga terdampak setuju lahan mereka dipakai untuk lokasi kilang minyak yaitu kilang Tuban. Rata-rata, warga menerima ganti rugi sebesar Rp8 miliar. 

Tertinggi, warga menerima sebesar Rp28 miliar dan ada pula yang hanya menerima uang ganti rugi Rp35 juta. Dari hasil ganti rugi itu, mereka mampu membeli beberapa mobil hingga membeli rumah baru.

Prabowo Temui SBY di Cikeas Bahas Investasi

Namun, di balik itu semua, investasi yang digelontorkan untuk proyek kilang ini memang fantastis. Setidaknya menurut catatan VIVA, investasi kilang ini mencapai US$16 miliar atau setara dengan Rp224 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS). 

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Megaproyek dan Pengolahan Pertamina saat 2019 lalu, Ignatius Tallulembang. Bahkan, investasi kilang baru atau New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban di Jawa Timur ini dianggap merupakan investasi pembangunan kilang paling besar oleh Pertamina.

Erick Thohir Buka-bukaan Alasan Angkat Simon Aloysius Gantikan Nicke Widyawati Jadi Bos Pertamina

Meski begitu, investasi pembangunan kilang ini tidak dilakukan oleh Pertamina sendiri. Pertamina bekerja sama dengan perusahaan asal Rusia, Rosneft Oil Company untuk membentuk joint venture atau perusahaan patungan dengan porsi Pertamina 55 persen dan Rosneft 45 persen.

Proyek ini diperkirakan bisa beroperasi tahap awal pada tahun 2025 dan secara full capacity baru bisa tahun 2026. Investasi ini lebih besar karena pembangunan infrastruktur kilang yang cukup lengkap termasuk fasilitas petrokimia. Pertamina sempat menyebut investasi yang besar ini karena infrastruktur kilang yang sangat lengkap.

Harapan Jokowi, Proyek Kilang Bisa Ciptakan Lapangan Kerja

Presiden Joko Widodo sempat mengungkapkan harapannya soal pembangunan kilang minyak itu. Jokowi berharap proyek kilang bisa menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

“Dengan adanya kilang kita ingin investasi itu membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, dan sekaligus tentu saja akan meningkatkan ekonomi daerah,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Pemerintah menetapkan beberapa daerah yang akan dibangun kilang minyak seperti Tuban, Balikpapan, Bontang, Cilacap dan Balongan. Kilang Minyak Tuban sendiri adalah proyek pembangunan kilang minyak baru dengan rencana kapasitas produksi 300 ribu barel per hari. 

Dengan dibangunnya kilang minyak tersebut, diharapkan Jokowi dapat meningkatkan penyediaan bahan bakar di Indonesia sehingga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor.

“Kita ingin memiliki refinery, kilang minyak sendiri, yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri sehingga akan meningkatkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia,” jelas Jokowi.

Dahlan Iskan Bongkar Taktik Pendanaan Proyek Kilang

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat membongkar taktik pendanaan pembangunan kilang. Dalam catatan VIVA, Dahlan menyebut ada tiga proyek besar kilang yang digarap Pertamina yaitu Kilang Balikpapan, Cilacap dan Tuban.

Jika ditotal, menurut analisis Dahlan, sekitar Rp450 triliun investasi yang dibutuhkan oleh Pertamina untuk membangun 3 kilang, yaitu Balikpapan, Cilacap dan Tuban.

"Soal dana seperti itu sudah bukan masalah teknis. Itu sudah menyangkut taktik. Di level taktik ini yang berperan adalah ilmu entrepreneurship. Bukan lagi level manajerial skill," ujar Dahlan dikutip dari catatannya pada Sabtu 20 Juni 2020.

Photo :
  • PRPP

Jika dijabarkan, Dahlan mengungkap pengembangan kilang Balikpapan butuh pendanaan US$6,9 miliar, kilang Cilacap US$8,3 miliar dan kilang Tuban US$15,7 miliar.

Dahlan menilai, investasi yang sangat besar seperti ini, sama dengan cara para pengusaha properti atau real estate yang tidak memiliki cukup banyak modal.

"Tanyalah pada pengusaha real estate. Yang punya proyek Rp100 triliun. Apakah pengusaha itu punya uang Rp 100 triliun? Paling ia baru punya izin lokasi. Ditambah uang untuk membebaskan secuil tanah. Yakni tanah yang di posisi-posisi kunci saja," ujarnya.

Jadi, dari mana dana tiga proyek besar Pertamina itu?. Menurut Dahlan, sebagian akan berasal dari kontraktor atau mitra.

"Sebagian lagi kan dari Anda. Lewat pembelian BBM yang harganya lebih mahal dari seharusnya itu. Pertamina punya dana internal. Yang sebagian adalah pendapat harian jualan BBM itu," tutur Dahlan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya