Kemenhub Target Serap 39 Ribu Orang dalam Program Padat Karya Jateng
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Kementerian Perhubungan menargetkan untuk menyerap hingga 39 ribu orang tenaga kerja melalui program padat karya di sektor perkeretaapian Jawa Tengah pada tahun 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa program padat karya di sektor perkeretaapian Jateng itu akan dilakukan dengan alokasi anggaran sebesar Rp3,2 miliar.
"Ini merupakan komitmen kami untuk hadir membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Selasa, 16 Februari 2021.
Baca: Stasiun Tawang Semarang Lumpuh Kena Banjir, Air Masuk ke Ruang Tunggu
Budi mengatakan, tahun 2021 program padat karya menjadi salah satu program prioritas nasional yang tengah digenjot oleh pemerintah karena manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Penyelenggaraan program padat karya di sektor transportasi, antara lain berupa pemeliharaan dan pembangunan terminal, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, dan fasilitas keselamatan transportasi," ujarnya.
Dia merinci kegiatan padat karya yang dilakukan pada tiga proyek infrastruktur perkeretaapian di Jawa Tengah itu, yakni, pertama Proyek Elektrifikasi Jalur KA Lintas Yogyakarta-Solo.
Proyek itu memiliki lingkup pekerjaan berupa galian tanah pekerjaan drainase sepanjang 425 meter, galian tanah pekerjaan retaining wall sepanjang 221 meter, dan pembersihan lapangan/area stasiun yang diperkirakan dapat menyerap 2.520 orang tenaga kerja.
Kedua, Proyek Elektrifikasi Jalur KA Lintas Solo Balapan-Solo Jebres, dengan lingkup kegiatan padat karya berupa galian fondasi tiang Listrik Aliran Atas (LAA), galian kabel 20kv (LAA), bobok/bongkar beton eksisting, pasir urug bawah pondasi, dan urugan tanah kembali yang semuanya diperkirakan dapat menyerap 1.840 orang tenaga kerja.
Ketiga, Proyek Pembangunan Jalur KA Bandara NYIA Kulonprogo (2019-2021), dengan lingkup kegiatan padat karya, yakni penjagaan semboyan dan alat kerja, kegiatan flagman, penyiraman debu, pekerjaan bekisting, pembesian dan cor, kegiatan pengeceran rel, ballast dan bantalan. Juga kegiatan pembongkaran direksi kit, yang seluruhnya dapat menyerap 34.650 orang tenaga kerja.