Terlambat Lahir, Jokowi Yakin INA Kejar Ketertinggalan Indonesia

Presiden Jokowi tunjuk pemimpin Lembaga Pengelola Investasi Indonesia
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Jokowi berharap pada Lembaga Pengelolaan Investasi yang dinamai Indonesia Investment Authority (INA). Lembaga baru pengepul investasi itu diminta Kepala Negara memainkan perannya lewat pendanaan pembangunan di Tanah Air.

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

"INA ini mempunyai posisi yang sangat strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan. Meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara secara jangka panjang. Dan menyediakan alternatif pembiayaan bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 16 Februari 2021.

Jokowi pada saat itu turut mengenalkan jajaran direksi yang baru saja ditunjukknya. Beberapa praktisi dan bankir sejumlah bank terpilih. Jokowi juga menguliti satu per satu jajaran direksi dan dewan pengawas yang punya latar belakang dan kiprah di jabatan sebelumnya. 

Plus dan Minus Bila Jokowi Bikin Partai Baru

Selain bankir di jajaran Dewan Pengawas, dan selain dua menteri, terdapat pengusaha, pengacara korporat dan auditor. Terdapat pula Direktur Risiko yakni Marita Alisjahbana yang pada jabatan sebelumnya adalah Country and Corporate Risk Manager Citibank Indonesia.

"Dengan fondasi hukum dan dukungan politik yang kuat serta dewas dan jajaran direksi yang hebat dan jejaring internasional yang kuat. Saya meyakini, INA akan memperoleh kepercayaan nasional dan internasional dan mampu membuat INA sebagai Sovereign Wealth Fund kelas dunia," kata Jokowi.

Gerindra Ajukan Syarat ke Jokowi dan Gibran Jika Ingin Jadi Kader Partai

Jokowi menyadari, pendanaan proyek-proyek nasional tidak mungkin hanya bergantung pada kas negara atau APBN. INA dengan konsep Sovereign wealth fund bakal menjembatani hubungan dengan para investor. 

Presiden juga mengungkapkan, banyak negara maju telah menerapkan pola serupa sejak 10-20 tahun silam. Seperti Uni Emirat Arab, Tiongkok, Norwegia, Saudi Arabia, Singapura, Kuwait, dan Qatar

"Walaupun lahir belakangan, dan tidak ada kata terlambat. Saya meyakini, INA mampu mengejar ketertinggalannya. Dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Presiden Jokowi menunjuk Ridha Wirakusumah sebagai Ketua Dewan Direktur atau CEO Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). 

Penunjukan Ridha disampaikan Presiden dan dia diperkenalkan langsung oleh Presiden Jokowi di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta.

Ridha Wirakusumah disebut oleh Jokowi sebagai orang yang telah lama berkecimpung di dunia perbankan, jasa keuangan dan investasi.

"Terakhir sebagai CEO di Bank Permata," kata Presiden Jokowi saat mengenalkan Ridha ke hadapan publik, Selasa 16 Februari 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya