Ridha Wirakusumah dan Perempuan Ahli Manajemen Risiko Pimpin INA
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Jokowi menunjuk Ridha Wirakusumah sebagai Ketua Dewan Direktur atau CEO Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Investment Authority (INA). Penunjukan Ridha disampaikan Presiden dan dia diperkenalkan langsung oleh Presiden Jokowi di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta.
Ridha Wirakusumah disebut oleh Jokowi sebagai orang yang telah lama berkecimpung di dunia perbankan, jasa keuangan dan investasi.
"Terakhir sebagai CEO di Bank Permata," kata Presiden Jokowi saat mengenalkan Ridha ke hadapan publik, Selasa 16 Februari 2021.
Selain Ridha, nama lain yang ditunjuk adalah Arief Budiman sebagai Wakil Direktur merangkap Direktur Investasi. Arief dikenal pernah menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) dan juga pernah memimpin sejumlah perusahaan di sektor keuangan.
Selanjutnya adalah Stefanus Ade Hadiwidjaja. Kemudian Marita Alisjahbana, satu-satunya perempuan di kursi eksekutif INA. Ia menjabat sebagai Direktur Risiko INA.
Marita merupakan pakar bidang manajemen risiko. Marita dikenal lama sebagai bankir senior berpengelaman dan ahli di bidang manajemen risiko. Jokowi menyebut dia satu-satunya perempuan yang pernah menjabat Country Risk Manager Indonesia Citibank selama 15 tahun, perusahaan ternama di bidang keuangan asal Amerika Serikat (AS).
"Dan merupakan WNI pertama yang memegang posisi tersebut sepanjang sejarah," kata Kepala Negara.
Yang terakhir adalah Eddy Porwanto sebagai Direktur Keuangan. Terakhir jabatannya sebagai salah satu direksi di PT Delta Dunia Makmur Tbk, perusahaan tambang batu bara.
Jokowi berharap, INA akan menjadi lembaga yang mewadahi pembiayaan alternatif bagi pembagunan di Tanah Air.
Diharapkan para investor dari dalam dan luar negeri makin tertarik menanamkan modalnya di Indonesia lewat program atau konsep yang sebelumnya beken disebut Sovereign Wealth Fund (SWF). Kata Jokowi, INA punya posisi strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan.
"Meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara secara jangka panjang," ujarnya.