Anindya Bakrie Ungkap 2 Game Changer Bisnis di Indonesia Saat Ini

Direktur Utama Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie mengatakan, setidaknya ada dua faktor yang menjadi game changer bisnis yang bisa memengaruhi perekonomian Indonesia saat ini di masa depan.

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

Menurutnya dua hal ini harus dapat dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Keduanya yaitu vaksinasi dan Undang-undang Cipta Kerja beserta aturan turunannya.

"Kedua game changer tersebut apabila dapat dikelola dan dijalankan dengan baik diyakini akan dapat mendorong peningkatan iklim investasi, peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja serta akselerasi proses digital dan industri 4.0," kata Anindya dalam acara HUT ke 79 Kelompok Usaha Bakrie yang dilakukan secara virtual, Rabu 10 Februari 2021.

Wujud Nyata Komitmen Kelompok Usaha Bakrie dalam Mencerdaskan Bangsa dan Generasi Muda

Baca juga: PUPR Bangun Rusun Bagi Gelandangan, Intip Lokasi dan Fasilitasnya

Anindya menambahkan, kondisi ini mengharuskan perusahaan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bakrie untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Perusahaan harus dengan cepat menangkap peluang bisnis yang ada apabila ingin tetap kompetitif serta terus relevan dan bertumbuh secara berkelanjutan.

Selamat! Universitas Bakrie Gelar Wisuda ke-XIV, Lahirkan 882 Generasi Unggul Siap Membangun Negeri

"Tentu ini adalah upaya dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis serta mengantisipasi dampak pandemi COVID-19. Perusahaan-perusahaan Bakrie sudah melakukan kebijakan efisiensi dan penghematan melalui cost cutting atau penundaan biaya pembelanjaan pada pos-pos pengeluaran yang tidak perlu, yang tidak menunjang produktivitas," ujar Anindya.

Komitmen untuk terus meningkatkan daya saing, kata Anindya, menjadi tantangan bagi Kelompok Usaha Bakrie di saat dunia bisnis tengah mengalami perubahan-perubahan besar dan mendasar. Kelompok Bakrie harus segera mengelola perubahan yang terjadi, karena saat ini sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengalaman dan lamanya berbisnis atau skala bisnis dan beragamnya sektor usaha yang dimiliki.

"Tantangan di era teknologi yang berlangsung cepat dan berimplikasi pada kondisi di mana sudah bukan zamannya lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Yang paling kuat adalah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan," ujar Anindya.

Sebagian dari unit usaha Bakrie, kata Anindya, menerapkan pola berbisnis yang telah berlangsung berupuluh tahun lamanya, dengan hanya sedikit dari waktu ke waktu untuk berevolusi. Kondisi ini tentunya patut diwaspadai dan upayakan agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. 

"Tentu tidak mudah bagi kita untuk berubah, dituntut pengetahuan dan skill set yang baru yang harus dimiliki oleh seluruh jajaran sumber daya manusia kita. Modernisasi dan penguasaan teknologi juga harus menjadi fokus dan yang terpenting adalah kita harus memiliki kemampuan untuk terus berinovasi," ujarnya.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024