Anak Nelayan dan Petambak Garam Diutamakan Masuk Sekolah Kedinasan KKP

Kementeria KKP menggiatkan program wirausaha muda di bidang perikanan dan tambak
Sumber :
  • VIVA/Eduard

VIVA – Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendorong penciptaan wirausaha muda di sektor maritim. Baru-baru ini diresmikan Pusat Inkubasi Bisnis yang berada di Politeknik Ahli Usaha Perikanan - yang merupakan sekolah kedinasan dimiliki kementerian.

Makan Bergizi Gratis ala Prabowo Tuai Apresiasi, Dinilai Jitu Cegah Stunting

Targetnya agar semakin banyak lulusan sekolah kedinasan menjadi seorang wirausaha, bukan lagi sekadar pekerja.

"Semua ini agar makin banyak tercetak wirausahawan muda di bidang kelautan dan perikanan," kata Trenggono dikutip VIVA, lewat akun Instagram-nya, Rabu 3 Februari 2021.

Tragedi Kapal Nelayan di Pesisir Selatan, Satu Meninggal Satu Hilang

Trenggono mengatakan untuk mencetak generasi muda menjadi seorang wirausaha hal utama yang tentu dikembangkan adalah menggali minat setiap individu.

Seluruh satuan Pendidikan Kelautan dan Perikanan (KP) di bawah binaan Pusat Pendidikan KKP, bukan sekadar menjalankan kurikulum pendidikan berdasarkan yang sudah ada. Tapi satuan pendidikan memdampingi dan membekali dengan mitra yang mendukung penciptaan wirausaha muda; memetakan potensi bisnis dari hulu ke hilir bidang kelautan dan perikanan, serta membentuk karakter wirausaha tangguh melalui kompetisi-kompetisi yang dilakukan atau di luar satuan pendidikan KP.

Aturan Tata Kelola BBL Untungkan Nelayan

"Dengan melaksanakan program kewirausahaan yang terstruktur dari semester awal sampai semester akhir melalui kurikuler ataupun extrakurikuler," ujarnya.

Kepala Pusat Pendidikan KP, Bambang Suprakto, mengatakan untuk langkah awal memang pihaknya menargetkan 10 persen lulusan selanjutnya menjadi wirausaha muda.

Ke depan, lewat sistem vokasi yang sudah dibangun akan memperbanyak kegiatan praktik ketimbang kelas teori. Pihaknya juga bersama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KKP (BRSDM) mempersiapkan lulusan yang bisa diserap industri maupun berwirausaha.

Salah satunya dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan sejumlah pihak. Yang lebih penting lagi, kuota peserta didik akan ditingkatkan dengan mengutamakan anak nelayan, dan sektor -sektor yang bersentuhan langsung di lapangan dengan kegiatan usaha perikanan.

"Sesuai arahan Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono, kami juga akan meningkatkan persentasi jumlah penerimaan peserta didik, dari semula 50 persen, menjadi 75 persen peruntukkannya bagi anak pelaku utama (pembudidaya, penangkap, pengolah ikan, dan petambak garam) yang kurang mampu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya