Jokowi Lantik 5 Dewan Pengawas LPI, Ini Profil Lengkapnya

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Presiden Joko Widodo telah resmi melantik lima orang dewan pengawas Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Mereka dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang LPI, Dewan Pengawas beranggotakan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai ketua, Menteri BUMN Erick Thohir sebagai anggota dan tiga orang dari unsur profesional.

Pengangkatan mereka dikukuhkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6/P/2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas LPI. Para anggota dari unsur profesional masing-masing mendapatkan masa jabatan yang berbeda-beda.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

Adapun tiga nama dari unsur profesional itu adalah Darwin Cyril Noerhadi untuk masa jabatan 2021-2026, Yozua Makes masa jabatan 2021-2025, dan Haryanto Sahari untuk masa jabatan 2021-2024.

Staf Khusus Menteri Keuangan yang juga merupakan Tim Operasionalisasi LPI, Masyita Crystallin, memastikan, keahlian dan pengalaman ketiga profesional itu di bidang investasi, pasar modal, hukum dan tata kelola sangat diperlukan untuk fungsi pengawasan LPI.

Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah di Solo Jelang Pencoblosan Pilkada, Ada Apa

"Dewan Pengawas LPI terpilih juga diyakini memiliki perspektif global dan berpengalaman dalam menangani transaksi internasional yang sangat diperlukan mengingat lingkup bisnis LPI yang berskala global," kata dia usai acara pelantikan hari ini.

Baca juga: Janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Polisi Akan Tegas dan Humanis

Setelah dilantik oleh Presiden, Masyita mengatakan, serangkaian tugas menantang telah menanti Dewan Pengawas LPI. Mereka akan segera melakukan seleksi dan pengangkatan Dewan Direktur yang bertanggung jawab dalam melaksanakan operasionalisasi LPI. 

Selain itu, mereka bertugas untuk menyusun pengaturan dasar-dasar pengelolaan LPI, sebagai landasan bagi kegiatan operasional LPI nantinya. Diharapkan seluruh organ kelengkapan LPI atau SWF Indonesia ini dapat segera terbentuk dan dapat mulai beroperasi pada kuartal I-2021.

Masyita pun menjabarkan latar belakang tiga dewan pengawas dari unsur profesional tersebut sebagai berikut:

1. Haryanto Sahari adalah akuntan publik senior yang dimiliki oleh Indonesia dengan lebih dari 30 tahun pengalaman dan saat ini menjabat sebagai komisaris independen di salah satu perbankan nasional. Dia pernah menjabat sebagai country senior partner of PriceWaterhouseCoopers Indonesia dan memimpin sejumlah inisiatif audit dari perusahaan perusahaan besar Indonesia. Dia juga terlibat dan memiliki pengalaman dalam restrukturisasi perusahaan dalam krisis Asia. Selain itu memiliki reputasi yang baik dalam bidang tata kelola dan manajemen risiko secara nasional dan internasional. 

2. Darwin Cyril Noerhadi merupakan salah satu investor terkemuka di Indonesia dan merupakan pendiri dari firma finansial Creador Indonesia. Dia telah berperan dalam berbagai transaksi investasi di Asia Tenggara dan Asia Selatan meliputi Indonesia, Malaysia, India, dan Vietnam. Selain itu, Darwin pernah memegang jabatan penting termasuk menjabat sebagai direktur utama Bursa Efek Indonesia, direktur keuangan Medco Energi, dan partner di bidang Corporate Finance pada PriceWaterhouseCoopers Indonesia. 

3. Yozua Makes adalah pendiri dan managing partner dari firma hukum Makes & Partners, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam transaksi merger dan akuisisi, corporate finance, penanaman modal asing dan berbagai transaksi komersial antar negara lainnya. Sebagai salah seorang praktisi hukum terkemuka di Tanah Air, Yozua juga telah menerima berbagai penghargaan internasional dari berbagai macam publikasi sebagai praktisi hukum pasar modal terbaik sejak 1990. Dia menempuh edukasi dengan skala global baik di bidang hukum maupun bidang bisnis serta aktif sebagai pengajar di universitas-universitas di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya